Toleransi Semu, Warga Siantar Titip ke Djarot Agar BPIP Hadir di Daerah

Share this:
BMG
Anggota DPR RI Djarot Saiful Hidayat saat berbicara pokok-pokok haluan negara bertempat di 2'De Point Cafe & Resto Siantar, Kamis (15/10/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sejak 20 tahun terakhir, semakin tergerus. Bahkan, toleransi antar umat beragama saat ini dinilai semu. Akibatnya, banyak kepentingan dan paham asing yang masuk dan mempengaruhi generasi muda Indonesia.

“Tidak seperti dulu. Toleransi itu benar-benar murni dari hati, tidak semu seperti sekarang yang kesannya eksklusif. Hanya saling menjaga, tidak saling menghargai,” ujar Jhoni Saragih, dalam kegiatan ‘Dengar Pendapat Masyarakat’ bersama Ketua Badan Pengkajian MPR RI Djarot Saiful Hidayat, bertempat di 2’De Point Cafe & Resto Siantar, Kamis (15/10/2020) sore.

Maka dari itu, Jhoni berharap kepada Djarot Saiful Hidayat, selaku Ketua Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI agar melakukan kajian dan membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di tiap provinsi dan kabupaten/kota.

Hal senada disampaikan Pdt Timotius Situmorang. Menurutnya, berbagai kepentingan dan paham yang masuk lewat berbagai cara, dinilai sebagai sumber segala masalah yang timbul di Indonesia saat ini.

Begitu juga dengan rasa menghormati yang sebelumnya sangat tertanam dalam diri masyarakat, tidak hanya menghormati orangtua, tetapi juga guru, dan pemimpin.

“Sekarang, itu sudah jarang sekali kita temukan,” katanya.

Menanggapi masukan itu, Djarot meyakinkan, aspirasi dari warga yang sangat positif dan berkaitan langsung dengan tugasnya di Badan Pengkajian MPR-RI.

“Untuk nantinya aspirasi ini akan dibahas dan ditindaklanjuti di MPR/DPR,” ujar Djarot Saiful Hidayat, yang juga anggota DPR RI dari Dapil Sumut 3 ini.

BacaDi Universitas HKBP Nommensen Siantar, Djarot Bicara Media Sosial, Intoleransi dan Radikalisme

Pada kesempatan itu, Djarot menambahkan, Indonesia telah menerapkan pokok-pokok haluan negara sejak era Bung Karno. Pada era Bung Karno, Indonesia memakai pembangunan semesta berencana yang dibuat Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan dilakukan sewindu sekali.

Share this: