SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Sejumlah pejalan kaki dikejutkan dengan meninggalnya seorang pria di Jalan Merdeka, depan Bank Central Asia (BCA), Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Senin (12/4/2021) pagi.
Pria itu belakangan diketahui bernama Fah Sin Hwatanwar, warga Jalan Sibolga, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan. Ia dikenal sebagai seorang pengusaha mie pansit.
Suasana di sana seketika ramai. Masyarakat menyemut dan tak sedikit yang mengabadikan kejadian itu lewat ponsel masing-masing. Mereka bertanya-tanya apa penyebab kematian pria 75 tahun itu.
Masyarakat bingung. Sebab, Fah Sin datang dalam keadaan sehat. Fah Sin juga masih sempat terlihat mencuci tangan sebelum masuk ke dalam bank.
“Kami juga bingung. Saat mencuci tangan, bapak itu tiba-tiba jatuh dan langsung tidak sadarkan diri,” kata salah seorang satpam bank kepada BENTENG SIANTAR.
Pria berkemeja putih celana biru tua itu melanjutkan, mereka sempat berpikir kalau Fah Sin hanya pingsan.
Baca: Heboh! Pria Ini Tiba-tiba Meninggal saat Dicukur di Sempati Hair Cuts Siantar
Baca: Sopir Turun, Truk Aspal Itu Tiba-tiba Jalan dan Menabrak 3 Mobil, 3 Sepeda Motor
Insiden itu kemudian dilaporkan ke Polres Siantar. Oleh polisi, jenazah Fan Sin pun dievakuasi ke Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Siantar.
Di Instalasi Jenazah, Gunawan, salah seorang keluarga, tampak menangis melihat Fah Sin sudah tak bernyawa.
“Ini (Fan Sin Hwatanwar) bapak angkat saya,” kata pria 29 tahun tersebut terbata-bata.
Gunawan mengungkapkan, selama ini, Fah Sin memang memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan gula darah.
“Bapak sudah lama sakit-sakitan. Bapak sempat juga mati suri,” ungkap Gunawan.
Gunawan menambahkan, sehari-harinya, Fah Sin membuka usaha mie pansit di Pasar Horas.
Baca: Abang Kandung Golfrid Siregar Tiba-tiba Terdiam Lalu Menangis Sesenggukan
Baca: 15 Adegan Pembunuhan Istri Mantan Sekda Siantar, Simak Kronologinya!
Kapolsek Siantar Barat Iptu Ringgas Lubis membenarkan adanya kejadian itu. Kata Ringgas, Fah Sin meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
“Dan hasil identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,” jelas Ringgas.