Kepemimpinan Rektor USI Harus Didukung, Bukan Direcoki

Share this:
BMG
Saddan Sitorus, alumni Fakultas Hukum USI.

Kata dia, untuk membenahi USI sebagai lembaga pendidikan swasta yang terbaik, dimulai skala lokal.

Hal yang mendasar adalah menempatkan orang-orang yang berkualitas pada unsur kepemimpinan, baik dari unsur pembina, dan manajemen.

“Harus didukung dari jenjang pendidikan. Ya, karena ini adalah lembaga pendidikan tentu pemimpin harus jadi contoh. Yang dilahirkan mahasiswa dengan gelar sarjana tentu juga unsur pemimpin harus punya realitas pendidikan yang baik juga. Jangan asal, karena ini bisa menentukan USI untuk sekarang dan 100 tahun ke depan,” tukasnya.

Kemudian sambung dia, USI harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki relasi berkelanjutan, sehingga para lulusan terbaik atau mahasiswa bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan.

“USI harus meningkatkan values dengan cara membangun karakter, membuat kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman dan meningkatkan prestasi lewat akreditasi kampus,” tuturnya.

Diakuinya, tidak mudah menjadi lebih baik. Namun bagaimana pun USI harus didukung menjadi kampus swasta terbaik dan bukan hanya lingkup lokal bahkan bila perlu sampai pada prestasi nasional bisa dikejar.

“Asalkan semua pejabat atau pemimpin USI tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri-sendiri, semua harus sama-sama bekerja dan bekerja sama,” katanya memberi penekanan.

BacaPesan RHS ke Peserta Ausbildung ke Jerman: Kelak Sukses, Jangan Lupa Simalungun!

BacaPolri Lestarikan Negeri, 1600 Pohon Ditanam di Siantar

Saddan kembali menegaskan, siapa saja bisa menjadi rektor di USI. Namun, bila ada alumni menjadi rektor, ini adalah prestasi dan perlu ditingkatkan.

“Karena menurut saya, jika alumni menjadi rektor itu akan mempermudah komunikasi kepada siapapun. Intinya, siapapun pemimpin USI harus didukung untuk maju. Setiap kinerjanya, sesuai ketentuan ada evaluasi, agar ada batasan untuk justifikasi berlebihan dan membabi buta. Untuk USI di masa depan, fondasi pemimpin USI harus dibangun secara holistik,” tandasnya.

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: