SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Walikota Siantar Susanti Dewayani memaparkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui Gerakan Cegah Stunting dan Aksi Bergizi, di hadapan ratusan siswi SMK Negeri 1 Kota Pematang Siantar, di Kantor Camat Siantar Utara, Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Sukadame, Selasa (05/12/2023).
Susanti menjelaskan, hubungan remaja putri dengan cegah stunting. Sebelumnya, Susanti memberi kesempatan siswi menjawab pengertian stunting. Lantas salah satu siswi menjawab stunting adalah anak yang kekurangan gizi.
Kemudian, Susanti menjelaskan anak stunting adalah anak yang memiliki masalah kompleks, mulai tumbuh kembangnya terganggu, IQ di bawah standar, dan hal lainnya.
Hubungannya dengan remaja putri, lanjut Susanti, sangat erat karena nantinya mereka akan menjadi seorang ibu. Di mana, anak yang sehat biasanya akan lahir dari ibu yang sehat.
“Sehingga, kegiatan ini untuk mempersiapkan para siswi yang nantinya menjadi ibu yang sehat,” terang Susanti.
Masih kata Susanti, ibu yang sehat harus dipersiapkan. Pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, memiliki tanggung jawab yang besar dalam mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang.
“Sehingga dalam mencegah stunting, para remaja putri harus sehat,” tutur Susanti.
“Nanti, para siswi akan diberi tablet penambah darah dan makanan yang sehat serta olahraga yang cukup, maka gabungan itu semua akan semakin bermakna,” tambahnya.
Tidak lupa, Susanti mengajak para siswi untuk menghindari makanan cepat saji.
Baca: Susanti Pasang Target Prevalensi Stunting Minimal Turun 11,08 Persen
Baca: Pemko Siantar Gandeng Yayasan Bhakti Tanoto Upaya Percepatan Penurunan Stunting
Sebelum menutup sambutan, Susanti menekankan ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, sehingga terhindar dari stunting.
“Dan akan melahirkan generasi yang kuat untuk Indonesia yang tangguh,” kata Susanti, sembari membuka acara Germas melalui Gerakan Cegah Stunting dan Aksi Bergizi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar, drg Irma Suryani MKM dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini untuk pencegahan dan penurunan stunting. Data Studi Kasus Gizi Indonesia, angka prevelensi stunting di Indonesia tahun 2022 di angka 21,6 persen.
“Salah satu penyebab anak stunting yakni anemia pada remaja dan ibu hamil yang dapat dicegah secara dini dan rutin mengonsumsi tablet penambah darah,” terang Irma.
Saat ini, tambahnya, di Kota Pematang Siantar terdapat 226 anak stunting dari hasil pengukuran terhadap 11.807 balita, yang tercatat dalam pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat secara elektronik.
Kegiatan diisi dengan pemberian tablet tambah darah secara simbolis kepada siswi SMK Negeri 1 Kota Pematang Siantar.
Momentum kehadiran Susanti dimanfaatkan siswi SMK Negeri 1 Siantar untuk berfoto. Mendengar permintaan berfoto, Susanti dengan senyum khasnya mengamini permintaan seluruh siswi SMK.
Baca: Audit Kasus Stunting di Siantar: Sasaran 24 Calon Pengantin, 24 Bumil, 24 Bufas, 274 Baduta
Baca: Selain Tuduhan Pemerkosaan, Oknum Pendeta di Simalungun Itu Lakukan Ini
Hadir pada acara ini, mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Mega Karyati SKM MKes, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Setdako Pematang Siantar, Happy Oikumenis Daely, pengurus TP PKK Kota Pematang Siantar, Camat Siantar Utara Irwansyah Saragih, Forkopimcam Siantar Utara, dan sejumlah Kepala Puskesmas.