SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Puskesmas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan yang ada di Kota Pematang Siantar telah meraih penilaian Akreditasi dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI). Sebanyak 11 puskesmas telah meraih Akreditasi Paripurna. Sedangkan, 8 Puskesmas lainnya meraih Akreditasi Utama, dan 1 Puskesmas masih menunggu hasil survei penilaian Akreditasi.
Demikian disampaikan Walikota Siantar Susanti Dewayani, dalam arahannya saat menjadi Pembina Apel Pagi Gabungan di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes). Apel dilaksanakan di halaman Kantor Dinkes, Jalan Sutomo Pematang Siantar, Senin (15/01/2024) pagi.
Di awal arahannya, Susanti mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Dinkes Pematang Siantar atas pengabdian dan dedikasi yang tulus dan tinggi selama ini sebagai abdi pelayan masyarakat.
“Saya berharap kiranya pengabdian tulus yang diiringi semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terus kita kobarkan dengan terus membangun inovasi dengan peningkatan kedisiplinan dan kinerja sebagai abdi negara,” kata Susanti.
Masih kata Susanti, saat ini aparatur sipil negara (ASN) dan seluruh staf yang bekerja di lingkungan pemerintahan dituntut untuk terus-menerus melakukan peningkatan pelayanan publik, tak terkecuali di sektor kesehatan.
Patut disyukuri, upaya peningkatan kualitas pelayanan publik yang dikembangkan sudah mulai membuahkan hasil. Di antaranya, peningkatan zona pelayanan publik menjadi zona hijau.
Kemudian, hasil survei akreditasi Puskesmas semakin baik, dengan 11 Puskesmas mendapatkan nilai Paripurna, dan 8 Puskesmas mendapatkan nilai Utama, serta 1 Puskesmas masih menunggu hasil survei penilaian Akreditasi.
Menurut Susanti, pencapaian tersebut bukan suatu hal yang mudah. Berbagai upaya terus dilaksanakan dan dikembangkan untuk dapat meningkatkan jenis dan kualitas pelayanan publik yang dipersembahkan kepada masyarakat Kota Pematang Siantar.
Lebih lanjut Susanti menyampaikan, saat ini 19 Puskesmas se-Kota Pematang Siantar telah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah. Ada otonomi dalam tata kelola pelayanan dan keuangan, yang berarti Puskesmas memiliki kemandirian dalam mengelola keuangan dan pelayanannya.
Baca: Dicopot Sebagai Kadis Kesehatan Saat dr Erika Dinas Luar ke Makassar
Baca: Kadis Kesehatan Siantar Ungkap Salah Satu Penyebab Anak Stunting
Hal tersebut tentunya harus diantisipasi dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi pimpinan dan staf Puskesmas untuk dapat memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan sebagai BLUD. Serta mampu berkompetisi dengan fasilitas kesehatan lainnya.
“Kedisiplinan dan keinginan yang kuat untuk dapat meningkatkan performance jenis dan kualitas pelayanan di Puskesmas menjadi hal sangat penting untuk dapat eksis dan sukses menjalankan status Badan Layanan Umum Daerah. Sehingga akan memiliki dampak pada peningkatan pendapatan Puskesmas yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan seluruh pegawai Puskesmas,” terang Susanti.
Dilanjutkan Susanti, sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar memiliki kewajiban dalam memberikan pelayanan kesehatan yang tertuang dalam standar pelayanan minimal. Ada 12 pelayanan minimal yang harus kita lakukan dengan optimal.
“Saat ini capaian Standar Pelayanan Minimal atau SPM kita masih harus terus ditingkatkan dengan tetap menjaga mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu saya meminta kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan untuk fokus kepada peningkatan capaian kuantitas dan kualitas capaian SPM di bidang kesehatan,” sebut Susanti.
Tugas lainnya, lanjut Susanti, terus berupaya menuntaskan kasus stunting, gizi buruk, gizi kurang, dan ibu hamil kurang energi kalori, yang menjadi salah satu program nasional di Kota Pematang Siantar.
Susanti menjalankan, saat ini jumlah kasus stunting di Kota Pematang Siantar sebanyak 216 balita dari 10.622 anak yang diukur. Hasil capaian stunting ini, katanya, masih menunggu hasil Survei Kesehatan Indonesia.
Program penurunan stunting, sambungnya, merupakan tugas bersama antar lintas program di internal Dinas Kesehatan dan jajarannya maupun lintas program dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk dapat menurunkan angka stunting dengan target capaian tahun 2024 sebesar 8,96 persen.
“Koordinasi, kolaborasi dan sinergi program tentunya mutlak dilakukan, baik di internal maupun di eksternal Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar. Berbagai intervensi spesifik dan sensivitas harus dikembangkan dan melibatkan semua stakeholder untuk sama-sama bekerja dan bekerja sama, memberikan kontribusi program yang nyata, tepat arah dan sasaran serta langsung menyentuh kepada masyarakat,” papar Susanti.
Kewajiban lainnya, terus mendorong peningkatan kepedulian masyarakat atas pentingnya memelihara kesehatan diri dan keluarga serta mampu mencari pengobatan jika sakit ataupun mendapat masalah pada kesehatannya.
“Kita bersyukur Kota Pematang Siantar telah mewujudkan Universal Health Coverage atau UHC, di mana saat ini masyarakat yang menjadi peserta aktif jaminan kesehatan nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah mencapai 269.767 jiwa atau sebesar 98,31 persen. Hal ini merupakan bukti tingginya komitmen Pemerintah Kota Pematang Siantar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan status UHC yang diperoleh Kota Pematang Siantar, diharapkan masyarakat Kota Pematang Siantar tidak memiliki kendala dalam akses dan pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan,” terangnya.
Sebab pelayanan yang berkualitas tentunya sangat didambakan oleh masyarakat Kota Pematang Siantar. Tidak hanya di level fasilitas kesehatan tingkat pertama, tetapi juga harus sampai pada level fasilitas kesehatan rujukan.
“Keberadaan 10 rumah sakit di Kota Pematang Siantar adalah aset yang wajib dikembangkan, terutama RSUD dr Djasamen Saragih. Pengembangan RSUD dr Djasamen Saragih harus seiring sejalan dengan Puskesmas sebagai UPTD di Kota Pematang Siantar, sehingga keberadaan keduanya dapat mendukung peningkatan derajat kesehatan Kota Pematang Siantar menuju Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” pungkasnya.
Apel diikuti oleh 178 pegawai di lingkungan Dinkes Kota Pematang Siantar. Di antaranya, 4 perwakilan dari setiap Puskesmas.
Setelah apel, pegawai Dinkes Kota Pematang Siantar mengucapkan selamat ulang tahun kepada Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan drg Irma Suryani MKM, dan diiringi lagu Selamat Ulang Tahun serta pemotongan kue.
Baca: Parkir Sembarangan, Mobil Dinas Kesehatan Siantar Digembosi Polisi
Baca: Dinas Kesehatan Siantar Waspadai Penyakit Mycoplasma Pneumonia
Turut hadir, Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan Dra Happy Oikumenis Daely; Kepala Inspektorat Herry Okstarizal SH; Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johannes Sihombing SSTP MSi; Kadis Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Pardomuan Nasution SS MSP; dan Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dr Aulia Sukri Sambas MKM.