Benteng Siantar

Wali Kota Apresiasi Pentas Seni dan Bazaar Waisak Perguruan Buddhist Manjusri Siantar

Wali Kota Pematangsiantar diwakili Sekda Junaedi Antonius Sitanggang dan Ketua Dekranasda, H Kusma Erizal Ginting foto bersama dengan Ketua dan Penasehat Maju Bumi Kota Pematangsiantar dan jajaran pengurus Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar, pada Acara Pentas Seni dan Bazaar Waisak 2568 BE/2024, di Lapangan Yayasan Perguruan Buddhist Manjusri, Jalan Gunung Sipiso-piso, Kota Pematangsiantar, Minggu (12/05/2024).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Junaedi Antonius Sitanggang, bersama Ketua Dekranasda, H Kusma Erizal Ginting membuka Acara Pentas Seni dan Bazaar Waisak 2568 BE/2024 Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar, di Lapangan Yayasan Perguruan Buddhist Manjusri, Jalan Gunung Sipiso-piso, Kota Pematangsiantar, Minggu (12/05/2024).

Junaedi menyampaikan titip salam Susanti yang seyogianya ingin hadir langsung. Namun, karena ada agenda di luar kota, sehingga didelegasikan kepada Junaedi untuk mewakilinya.

Susanti dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Junaedi mengatakan, selaku wali kota dan atas nama Pemerintah Kota Pematangsiantar, dia sangat mengapresiasi seluruh jajaran Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar dan panitia, atas terselenggaranya kegiatan Pentas Seni dan Bazaar Waisak.

Menurut Susanti, pentas seni mempunyai arti penting guna mengoptimalkan generasi muda dalam bermasyarakat dan berkebangsaan. Tujuannya, membangkitkan seni dan budaya di wilayah Kota Pematangsiantar melalui kreasi, inovasi, dan kolaborasi yang diharapkan terwujud dan terbentuknya karakter dan jati diri para generasi muda.

Pembinaan generasi muda, lanjut Susanti, harus dimulai sejak usia dini dan dilakukan secara bersungguh-sungguh, melalui berbagai aktivitas yang mampu mengembangkan sikap dan jati diri seorang anak.

“Maka dari itu, pembinaan dan pengembangan generasi muda sangatlah penting. Karena masa depan suatu bangsa ada di tangan generasi muda. Karenanya, kami mengharapkan kegiatan pentas seni ini dapat menjadi pembinaan terhadap generasi muda yang akan menjadi sumber daya insani yang cerdas dan berkualitas,” kata Susanti.

Untuk mewujudkan pembinaan generasi muda, menurut Susanti, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi perlu peran serta dan partisipasi orangtua, pendidik, serta masyarakat, agar terbangun generasi pelanjut estafet perjuangan bangsa, yang memiliki fisik dan mental yang kuat, tangguh, sehat, cerdas, dan terampil.

Masih kata Susanti, dalam sambutan tertulisnya, dengan adanya stand bazar, siswa, dan pelaku UMKM bisa memamerkan dan menjual hasil kerajinannya, sekaligus memasarkan kebolehan di bidang kuliner.

“Mari kita manfaatkan momen-momen seperti ini untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan kewirausahaan, karena kegiatan ini juga akan meningkatkan jiwa wirausaha bagi para siswa, jiwa kemandirian dan bekerja serta belajar keras, yang merupakan wujud kecakapan hidup yang harus dibangkitkan,” ajak Susanti.

Sekda Junaedi Sitanggang dan Ketua Dekranasda, H Kusma Erizal Ginting saat mengunjungi stand kuliner pada Acara Pentas Seni dan Bazaar Waisak 2568 BE/2024 Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar, di Lapangan Yayasan Perguruan Buddhist Manjusri, Jalan Gunung Sipiso-piso, Kota Pematangsiantar, Minggu (12/05/2024).

BacaSuasana Malam Cap Go Meh Imlek Hari ke 15 di Kota Pematangsiantar

BacaKesadaran Masyarakat Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama Bikin Siantar Panutan Daerah Lain di Sumut

Susanti menilai, bazar merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk menguatkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

“Jadi, pentas seni dan bazar yang dilaksanakan di sekolah ini sungguh mencerminkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang menunjukkan semangat gotong-royong, kreatif, dan mandiri. Di sisi lain, melalui kegiatan bazar Waisak ini juga diharapkan akan tercipta komunikasi, transaksi, dan interaksi yang harmonis dalam menjalin rasa kebersamaan dan sepenanggungan,” terangnya.

Halaman Selanjutnya >>>

Sementara itu, Ketua dan Penasehat Maju Bumi Kota Pematangsiantar, Prof Dr Darwin Lie SE MM mengatakan, peringatan Waisak begitu penting. Karena merupakan peringatan atas tiga momen penting dalam kehidupan. Yakni kelahiran Pangeran Sidhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan mangkatnya sang Buddha Gautama.

Tiga kejadian tersebut, yakni kelahiran, penerangan, kematian— terjadi pada hari yang sama ketika bulan purnama di bulan Waisak.

“Peringatan Waisak dengan tujuan mengingat kembali ajaran sang Buddha, menyontoh perilaku sang Buddha, dan melaksanakan ajaran agama Buddha, bagi umat Buddha. Hal tersebut berarti menaati peraturan moral, seperti menghindari pembunuhan makhluk hidup, mencuri, berbuat asusila, berbohong, dan mabuk-mabukkan,” terang Darwin Lie.

Sebelumnya, pengurus Yayasan Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar, Chandra menerangkan, sejarah Yayasan Perguruan Buddhist Manjusri yang berdiri sejak tahun 1987. Hingga sekarang sudah 37 tahun usianya.

“Dan, pendidikan yang kita terapkan saat ini, kita tidak hanya menekankan ilmu pengetahuan. Karena bagi kami yang lebih penting adalah budi pekerti. Itu yang kita tegaskan untuk beberapa tahun ini,” terang Chandra.

Pada kesempatan itu, Chandra juga menyampaikan Perayaan Hari Besar Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 dirangkai dengan sejumlah kegiatan yang melibatkan siswa-siswi tingkat TK, SD, SMP, dan SMK, serta guru dan orangtua siswa Perguruan Buddhist Manjusri. Kegiatan tersebut, dilaksanakan rutin setiap tahun di sekolah.

Suasana acara Acara Pentas Seni dan Bazaar Waisak 2568 BE/2024, di Lapangan Yayasan Perguruan Buddhist Manjusri, Jalan Gunung Sipiso-piso, Kota Pematangsiantar, Minggu (12/05/2024).

BacaKenakan Qipao Saat Imlek, Walikota Susanti Bersama Forkopimda Silaturahmi ke Sejumlah Vihara di Siantar

BacaSusanti Berkunjung ke Sejumlah Vihara, Ini Doa dan Harapan di Imlek 2024

Hadir pada acara itu, Suhu Cong Chen Mahastavira, Suhu Wu Chen, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar, Julham Situmorang, Camat Siantar Selatan, Pedi Arianto Sitopu, Ketua Walubi Siantar-Simalungun, Susanto, Ketua Panitia, Sukman Aguspian, para guru, orangtua, dan siswa-siswi.

Halaman Sebelumnya <<<