Susanti Klaim Angka Stunting di Siantar Turun dari Tahun ke Tahun
- Kamis, 16 Mei 2024 - 20:24 WIB
- dibaca 10 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pemerintah Kota Pematangsiantar di bawah kepemimpinan Wali Kota Susanti Dewayani mengklaim angka stunting mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Per tahun 2021, angka stunting di Pematangsiantar 15 persen, turun menjadi 14,3 persen pada tahun 2022.
Kemudian, pada tahun 2023 angka stunting di Kota Pematangsiantar turun hampir 50 persen, yaitu menjadi di angka 7,7 persen. Angka tersebut, , menjadi prestasi luar biasa karena menjadikan Kota Pematangsiantar, kota terbaik nomor tiga di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Saya ucapkan terima kasih, tentunya ini merupakan hasil kerja keras kita semua, terutama kerjasama, sinergitas, dan kolaborasi semua pihak yang terkait serta seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar,” kata Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, saat membuka Rapat Teknis Persiapan Intervensi Serentak Cegah Stunting Kota Pematangsiantar Tahun 2024, di Ruang Serbaguna Pemko Pematangsianțar, Kamis (16/05/2024) pagi.
Susanti menegaskan, Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang akan dilaksanakan di Kota Pematangsiantar di antaranya, yaitu menjadi tugas semua, terutama aparatur di kecamatan dan puskesmas untuk memastikan dilakukan pendataan seluruh ibu hamil dan balita yang ada di daerahnya agar menjadi sasaran.
Kemudian, memastikan seluruh ibu hamil dan balita datang ke Posyandu, memastikan alat antropometri terstandar tersedia di Posyandu, baik untuk menimbang badan, mengukur panjang badan, dan tinggi badan.
Selanjutnya, memastikan seluruh kader Posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran antropometri terstandar serta penyuluhan untuk ibu hamil dan balita, serta memastikan seluruh ibu hamil dan balita diberikan edukasi di Posyandu.
Tujuan Intervensi Serentak Cegah Stunting, kata Susanti, untuk meningkatkan cakupan dan sasaran ke Posyandu. Untuk itu kader Posyandu harus mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
“Karena itu Pemerintah Kota Pematangsiantar melaksanakan Rapat Teknis Persiapan Intervensi Serentak Cegah Stunting agar OPD sebagai pelaksana teknis intervensi, para camat sebagai Ketua Tim Penurunan Stunting Kecamatan dapat menjadi penggerak bagi pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan dan Kelurahan,” tandasnya.
Baca: Catat! Penanganan Stunting Adalah Sejak Hamil hingga Anak Berusia Dua Tahun
Dia berharap, penurunan angka Stunting di Kota Pematangsiantar dapat dipertahankan, dan jika bisa diturunkan lagi.
“Sekali lagi saya mengingatkan pada kita semua, penurunan angka stunting menjadi tanggung jawab kita semua dan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan inovasi dalam penurunan angka stunting,” tegasnya.
Dari kegiatan Intervensi Serentak, Susanti mengajak untuk meningkatkan Posyandu di wilayah masing-masing. Untuk itu, dia memohon perhatian para Camat untuk meningkatkan kegiatan maupun program posyandu tersebut, dan yang utama penting meningkatkan kualitas petugas Posyandu itu sendiri.
Baca: Susanti Ingatkan Camat dan Lurah Serius Atasi Stunting di Kota Pematangsiantar
Baca: Bayi Baru Lahir Ditemukan Telantar di Kebun Teh Sidamanik
Dikatakan, percepatan penurunan stunting khususnya terfokus pada camat, lurah, dan kepala puskesmas (kapus) se-Kota Pematangsiantar. Tentu ini menjadi sangat penting bagi semua, khususnya Pemerintah Kota Pematangsiantar, bahwa dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan target prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
Tampak hadir, mewakili Danrem 022/Pantai Timur Mayor Arh HC Sihombing, mewakili Kapolres Pematangsiantar Iptu Marwan, para Asisten, Staf Ahli, pimpinan OPD, camat, lurah, dan Kapus se-Kota Pematangsiantar.