Viral Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur di Siantar, OKP Sampai Turun Tangan
- Senin, 20 Mei 2024 - 20:44 WIB
- dibaca 2.328 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kasus tindak pidana perbuatan cabul yang dialami seorang anak berusia 6 tahun viral di Kota Pematangsiantar. Kejadian pilu yang menimpa anak di bawah umur itu menarik perhatian publik ketika ibu korban sempat kewalahan saat hendak membuat laporan pengaduan ke Polres Pematangsiantar.
Kader Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Pematangsiantar yang menerima keluh kesah ibu korban langsung turun tangan melakukan pendampingan. Bahkan, sejumlah pemuda berseragam IPK tampak mendatangi kediaman terduga pelaku berinisial J di Jalan Madura Bawah, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Senin (20/05/2024).
Demikian halnya pihak Pemko Siantar, langsung memberi respon. Sekarang, kasusnya sudah ditangani Sat Reskrim Polres Pematangsiantar. Semoga pelakunya segera ditindak.
Informasi dihimpun Benteng Siantar, kasus ini viral bermula ketika ibu korban berinisial L br H ingin melaporkan kejadian yang menimpa buah hatinya ke Polres Pematangsiantar, pada Kamis lalu. Namun, laporan pengaduan korban tidak diproses karena terkendala dana untuk pengurusan surat visum dari rumah sakit.
Menurut penuturan ibu korban, pihak kepolisian saat itu meminta sediakan dana sebesar Rp310 ribu untuk pengurusan visum. Tapi, karena saat itu dia tidak memiliki uang yang cukup, ibu korban pun urung melaporkan kasus yang menimpa buah hatinya.
“Kamis lalu, aku datang ke kantor polisi. Polisi bilang harus ada uang visum sebesar Rp310.000. Gak ada uangku, makanya gak jadi membuat laporan pengaduan,” kata ibu korban berinisial L br H, kepada Benteng Siantar, Senin (20/05/2024) siang.
Setelah memiliki uang, ibu korban kembali mendatangi Polres Pematangsiantar, pada Sabtu (18/05/2024). Tapi, ibu korban kembali kecewa karena polisi tidak memroses laporan pengaduan dengan alasan rumah sakit sedang libur.
“Hari Sabtunya, sudah adanya uangku. Disitu ku datang lagi ke kantor polisi, katanya tutup rumah sakit,” ungkap ibu korban dengan mata berkaca-kaca.
Belakangan kasus yang menimpa keluarga L br H sampai ke telinga rekannya Dina Silalahi, pejuang kanker yang juga kader IPK Kota Pematangsiantar. Bersama para pengurus IPK Kota Pematangsiantar, Dina pun bergerak mendampingi L br H dan membawa korban ke rumah sakit.
Pengurus IPK Siantar turun langsung mendampingi keluarga korban pencabulan ke RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, Senin (20/05/2024).Baca: Nikmat Membawa Sengsara, Masuk Bui Gara-gara ‘Main Gelap-gelapan’ dengan Cewek di Bawah Umur
Baca: Kapok! Cewek Belum Cukup Umur Digauli di Kos-kosan Siantar, Camer ‘Utus’ Polisi
Ketika ditanya bagaimana awal mula L br H mengatahui kasus yang menimpa buah hatinya, dia mengungkapkan, kecurigaan muncul ketika ia melihat anaknya merintih sakit saat buang air kecil. Curiga, ibu korban L br H pun memerhatikan air seni anaknya, ternyata sudah bercampur darah.
“Kencing berdarah dan kesakitan anakku bang. Makanya, kucari tahu dari anakku. Akhirnya, dia ngaku diapain sama si J (pelaku). Anunya dikobel-kobel pakai jari,” kata ibu korban L br H.