Benteng Siantar

Kamal Munthe Diringkus Saat Hadiri Pemakaman Keluarganya

Tersangka Kamal Munthe saat digiring ke Aspol Polres Simalungun, Jalan Sangnaualuh Damanik, Siantar, Minggu (23/9/2018).

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Satu dari 12 tersangka sindikat pengedar narkoba Siantar dan Simalungun, Kamal Munthe berhasil diringkus saat sedang menghadiri pemakaman salah satu keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kristen, Kecamatan Siantar Selatan. Sebelum kita tangkap, Kamal sudah berpindah-pindah tempat.

“Kamal sudah kita cari selama sebulan. Setelah dapat informasi yang tepat, langsung kita tangkap di lokasi pemakaman itu. Tidak ada perlawanan saat kita tangkap,” ujar Kapolres Simalungun AKBP Liberty Panjaitan, saat menggelar konferensi pers pengungkapan sindikat narkoba Siantar dan Simalungun, bertempat di Aspol Siantar, Minggu (23/9/2018).

(Baca: Boydora Samosir, Pengedar Narkoba Siantar-Simalungun, Omzet Rp1,5 M per Bulan)

(Baca: Beredar Kabar, Arnold Mobil dan Kamal Munthe Diringkus Satres Narkoba)

Ke depan, Liberty menegaskan, pihaknya masih akan mengungkap peredaran narkoba, khususnya yang dilakukan Kamal Munthe.

“Banyak transaksi narkoba yang dilakukan Kamal di Siantar. Itu akan kita ungkap,” tegasnya.

Sementara soal pemasok narkoba inisial BD, lanjut Liberty, bahwa pihaknya mengalami kendala karena tersangka Boydora Samosir maupun para kurirnya tidak pernah bertemu dengan BD. Selama ini, mereka komunikasinya via telepon. Tidak pernah bertemu.

“BD menyuruh mereka mengambil barang (sabu) dari lokasi yang sudah ditentukan,” beber Liberty.

(Baca: 6 Tersangka Narkoba Ditangkap, Salah Satunya Jual Sabu Via Facebook)

(Baca: Remaja Ini Ngaku FB-nya Dibajak, Ada Postingan Berbau SARA dan Viral)

Sementara untuk tersangka Erwansyah Lubis, sebut Liberty, digaji Rp1 juta untuk mengantar 1 ons sabu. Erwansyah ini juga baru 3 hari keluar dari penjara. Kasusnya narkoba juga.

“Dan orang-orang dalam sindikat ini adalah residivis narkoba,” bebernya.

Pada kesempatan itu, Liberty mengungkapkan kendala pengungkapan sindikat Boydora, nomor handphone BD sudah tidak dapat dihubungi lagi dan tidak ter-register.

“Sesuai penyelidikan, nomor telepon itu pun baru 2 hari dipakai BD. Dan informasinya BD ini orang Aceh,” tandasnya.