SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Suara gemuruh terdengar kuat. Lalu air bah bercampur lumpur dan kayu gelondongan tumpah menerjang tiga mobil yang sedang melintas di Jembatan Kembar Sidua-dua, Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Selasa (18/12/2018) sore. Tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor Parapat itu, namun ketiga mobil tersebut terperosok dalam lumpur.
Salahsatunya truk bermuatan barang kelontong (dagangan, red) terbalik akibat terjangan lumpur. Dua kendaraan lagi, mobil Toyota Rush dan pick up Mitsubishi L300 mengalami kerusakan parah.
Keterangan dihimpun, peristiwa longsor ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Petugas kepolisian langsung turun ke lokasi mengatur arus lalu lintas.
Baca: Longsor Parapat, Tukang Peti Mati Itu Rela Hilang Nyawa Demi Istri dan 3 Anaknya
Baca: Diterjang Longsor Usai Hadiri Rapat Panitia Natal, SMPN 2 Jorlang Hataran Berduka
Saat itu, petugas kepolisian dan warga berupaya mengevakuasi truk dari timpaan longsor. Tak lama berselang, satu unit alat berat Eskavator dari PT Bumi Karsa diturunkan ke lokasi. Kemudian petugas kepolisian dan warga terus berupaya membersihkan jalan.
Supir truk Erik Sinaga menceritakan, cuaca saat kejadian sebenarnya cukup cerah. Tidak ada hujan, tidak ada angin.
Erik mengisahkan, saat material tersebut jatuh terdengar suara gemuruh dari puncak bukit. Gemuruh itu ternyata air bah yang tumpah dari bukit.
“Air bah seperti ditumpahkan dari gunung,” ujar Erik.
Ia menuturkan, longsor itu menghantam sisi kiri truk yang ia kemudikan. Semula, truk masih posisi oleng. Lalu, tiba-tiba balok jatuh dan menghantam truknya.
Amatan di lokasi kejadian, gelondongan yang ada di lokasi sepertinya kayu olahan yang baru dipotong-potong. Kuat dugaan, kayu-kayu itu berasal dari Bukit Simarbalatuk, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
Baca: Longsor di Jalan Lintas Siguragura, 2 Warga Meninggal dan 8 Orang Hilang
Baca: Suami Istri Tewas Terbawa Arus Bah Bolon, Rumahnya Ikut Terseret
Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi beberapa pekan terakhir berdampak tingginya ancaman bencana alam di sekitar kawasan Parapat dan Danau Toba.
“Seluruh masyarakat, pengguna jalan agar selalu hati-hati di mana pun berada,” imbaunya.