Suami Istri Tewas Terbawa Arus Bah Bolon, Rumahnya Ikut Terseret

Share this:
BMG
Rumah pasangan suami istri Daulat Siagian dan Yunita Sitorus yang hanyut terseret arus Sungai Bah Bolon di Dusun I Pasar Lama, Desa Syahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Rabu (10/10/2018).

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Simalungun, tewas terseret arus Sungai Bah Bolon, Rabu (10/4/2018). Kedua korban hanyut bersama rumah mereka di Dusun I Pasar Lama, Desa Syahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela.

Kepala Desa Syahkuda Bayu Suyatno menuturkan, kedua korban bernama Daulat Siagian dan Yunita Sitorus. Rumah pasutri itu berada persis di pinggir Sungai Bah Bolon. Akibatnya, rumah bersama kedua korban ikut hanyut terbawa arus sungai yang meluap setelah dilanda hujan deras, Rabu dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB.

“Warga menemukan jenazah Daulat Siagian dan Yunita Sitorus setelah mencari mereka sekitar 2 kilometer dari lokasi rumah korban,” ujar Suyatno.

Suyatno mengatakan, sejauh ini, korban jiwa akibat luapan air Sungai Bah Bolon baru dua orang. Begitu juga rumah yang hanyut karena banjir baru satu unit.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Simalungun Akmal H Siregar mengungkapkan, sejumlah kecamatan mengalami bencana banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari.

(Baca: 6 Lokasi Tambang Galian C Diduga Ilegal Bebas Ngeruk Pasir di Perdagangan)

(Baca: Jelajah Bah Bolon Lewat Arung Jeram, Hefriansyah: Ayo Jaga Kebersihan!)

Akmal mengungkapkan, daerah yang terkena banjir dan longsor di antaranya Kecamatan Tanah Jawa, Gunung Malela, dan Panei Tongah serta Panombean Panei. Bupati Simalungun JR Saragih sudah menginstruksikan para camat turun langsung menangani para korban bencana banjir dan longsor.

“Sedangkan untuk kerusakan infrastruktur masih didata untuk segera dilakukan penanganan oleh Pemkab Simalungun,” ujar Akmal.

Share this: