Benteng Siantar

Mariono Ungkap Alasan Kepindahan Dirinya dari PKS ke PDIP

Mariono SH bersama Mangapul Purba SE (tengah) saat berfoto bersama dengan masyarakat Kampung Beteng, Nagori Teluk Lapian, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun, Sabtu (26/1/2019) malam.

UJUNG PADANG, BENTENGSIANTAR.com– Mariono SH mengungkapkan alasan mengapa pindah partai politik (parpol) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut Mariono, partai berlambang banteng lebih memiliki kekuatan secara politis karena memiliki fraksi murni di DPRD Simalungun, sementara PKS tidak sama sekali. Sehingga dalam hal penyampaian aspirasi, terutama untuk memperjuangkan masyarakat Ujung Padang, tidak bisa berjalan maksimal.

Mariono menuturkan, saat menjadi Angggota DPRD Simalungun periode 2009-2014, ia bergabung di Fraksi Golkar. Sebagai ‘penumpang’ membuatnya sering berada di posisi kurang beruntung, terutama dalam hal memperjuangkan aspirasi konstituen dimana sering kali tidak masuk dalam prioritas.

“Itulah alasan paling mendasar. Jadi, pilihan politik ini sesungguhnya demi memajukan kampung halaman, memperjuangkan aspirasi masyarakat Ujung Padang. Dan, PDIP adalah pilihan tepat,” ucap MR, sapaan akrab Mariono, saat menggelar temu ramah dengan masyarakat Kampung Beteng, Nagori Teluk Lapian, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Sabtu (26/1/2019) malam kemarin.

Sebagaimana diketahui, Mariono, selain mendapat amanah sebagai Ketua PAC PDIP Ujung Padang, juga dipercaya oleh partai menjadi Calon Anggota DPRD Simalungun, Nomor Urut 1 dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Simalungun, meliputi Kecamatan Ujung Padang, Bandar, Bandar Masilam dan Bosar Maligas. Meski berada di partai politik sekaliber PDIP, tidak serta merta membuat pengusaha kelapa sawit ini merasa jumawa.

Masyarakat Kampung Beteng, Nagori Teluk Lapian, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun, tampak serius mendengarkan orasi politik Mangapul Purba, Sabtu (26/1/2019) malam.

BacaBersama Mariono, MP Turun ke Sawah, Ini Harapan Masyarakat Ujung Padang

Apalagi daerah pemilihannya merupakan salahsatu dapil neraka di Kabupaten Simalungun, dimana ada 10 Anggota DPRD Simalungun yang masih aktif, sementara kuota yang diperebutkan hanya berjumlah 9 kursi. Maka dari itu, ia mengajak seluruh masyarakat terutama pemilih di Kecamatan Ujung Padang, agar bersatu.

“Ada 10 petahana, sementara kuota 9 kursi. Ini sangat sulit. Apabila masyarakat tidak ada kesamaan, maka pupus harapan ada putra putri terbaik dari Ujung Padang lolos menjadi Anggota DPRD Simalungun,” ucap Mariono.

Bersatu Memilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Lebih lanjut Mariono mengungkapkan bahwa Kampung Beteng, Nagori Teluk Lapian, sebenarnya juga merupakan basis banteng di Ujung Padang. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh masyarakat terutama kaum nasionalis Ujung Padang agar bersatu kembali.

Bersatu memenangkan Capres dan Cawapres Nomor Urut 1 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, bersatu memilih Djarot Saiful Hidayat untuk DPR RI, bersatu mencoblos Mangapul Purba, Calon Anggota DPRD Sumatera Utara, dan bersatu memilih Marino sebagai Anggota DPRD Simalungun.

Mangapul Purba, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Sumatera Utara, pada kesempatan itu menjelaskan pentingnya sinergitas politik, dari Presiden, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi Sumatera Utara hingga DPRD Kabupaten Simalungun. Sinergitas ini menjadi penting terutama dalam hal kemauan politik dalam melanjutkan Nawacitanya Presiden Jokowi.

Mangapul Purba SE didampingi Mariono SH saat memberikan pendidikan politik di hadapan masyarakat Kampung Beteng, Nagori Teluk Lapian, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun, Sabtu (26/1/2019) malam.

BacaMP dan MR Masuk Kampung Keluar Kampung di Ujung Padang, Begini Respon Warga

“Kalau Presidennya Jokowi, tapi para wakil rakyat di parlemen bukan PDIP juga tidak partai pengusung, maka akan terjadi kegaduhan politik. Dan yang dirugikan masyarakat. Jadi, kalau ingin Jokowi memimpin satu periode lagi, maka pilihlah caleg dari partai secara rahimiah melahirkan Jokowi, yaitu PDIP. Atau pilih caleg dari partai pengusung. Tapi karena kami yang datang kemari, yah jangan lupa pilih PDIP,” tandas Mangapul Purba yang disambut tepuk tangan warga.  

Pemilu Tersulit

Ketua PAC PDIP Ujung Padang Mariono menuturkan, pemilihan umum (pemilu) legislatif dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) RI Tahun 2019 adalah yang tersulit sepanjang pelaksanaan pesta demokrasi di tanah air. Pada pemilu legislatif dan pilpres yang digelar serentak pada 17 April 2019 mendatang, para pemilih akan dihadapkan pada 5 kertas suara.

Disebutkan, kertas suara warna hijau untuk pemilu legislatif tingkat kabupaten/kota, warna biru untuk pemilu legislatif tingkat provinsi, warna kuning untuk pemilu legislatif tingkat pusat, warna merah untuk DPD RI dan kertas suara warna abu-abu untuk pilpres. Selain akan memakan waktu lebih lama di TPS (tempat pemungutan suara), banyaknya kertas suara yang akan dicoblos akan berpotensi membuat bingung pemilih, terutama yang sudah berusia lanjut.

“Nah ini harus menjadi perhatian kita semua. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar tidak perlu ribet. Bapak-ibu sekalian, ingat semua harus bersatu,” ucap Mariono yang mendapat respon positif masyarakat Kampung Beteng, Ujung Padang.

BacaBerkunjung ke Huta Parik, Basis Banteng di Ujung Padang

Amatan BENTENG SIANTAR (siantar.bentengtimes.com), masyarakat Kampung Beteng, Nagori Teluk Lapian, tampak antusias mendengarkan orasi politik Mangapul Purba dan Mariono, meski pertemuan berlangsung hingga tengah malam. Dalam pertemuan itu, masyarakat sepakat memenangkan Mariono, Calon Anggota DPRD Simalungun Nomor urut 1, Mangapul Purba menjadi Anggota DPRD Sumatera Utara, nomor urut 1 dari daerah pemilihan Siantar dan Simalungun, Djarot Saiful Hidayat untuk DPR RI dan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin.