SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com – Orang yang positif virus corona atau Covid-19 di Simalungun kian bertambah. Saat ini, jumlahnya menjadi 10 orang.
Dari kesepuluh orang itu, 8 dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Perdagangan, sementara 2 lainnya di RSUD Tuan Rondahaim Pematang Raya.
BACA: Tiga Orang Positif Corona di Simalungun, Satu Menantu PDP yang Meninggal
Pertambahan enam pasien positif itu setelah Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun melakukan rapid test di sejumlah wilayah. Hasilnya, 3 positif di Nagori Rambung Merah, 1 di Raya, 1 di Sarimatondang dan 1 lainnya di Tanah Jawa.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun JR Saragih mengatakan, rapid test yang dilakukan kepada masyarakat Rambung Merah setelah satu warga di sana meninggal dunia.
“Warga Rambung Merah yang meninggal itu dirawat di RS Vita Insani. Masuk jam 2 malam, meninggal jam 2.45. Setelah itu, kita lakukan rapid test, orangtuanya (pasien meninggal) positif (corona). Ada tiga yang positif di sana,” kata JR kepada wartawan, Senin (6/4/2020) malam.
JR mengakui, dirinya belum mengetahui pasti apa dampak dari pasien yang meninggal itu kepada perawat RS Vita Insani Kota Siantar.
Dengan bertambahnya pasien positif itu, JR meminta agar masyarakat tidak menganggap sepele virus corona.
BACA: Update Corona: 6 Warga Siantar Positif, Satu Orang PNS Diisolasi di Adam Malik
“Jangan dianggap main-main. Ini berbahaya. Setiap ada yanf meninggal, selalu ada yang kena (positif). Terutama keluarganya,” jelas Bupati Simalungun ini.
JR pun mengimbau agar masyarakat tetap jaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.
“Dalam waktu dekat, kita akan bagi masker. Rumah sakit kita siap melayani. Instruksi dari gubernur, semua rumah sakit harus bisa melayani,” ucapnya.
JR juga mengapresiasi tim medis yang sampai saat ini masih menjadi garda terdepan.
“Tim medis luar biasa. Saya apresiasi. Door to door. Setiap ada yang meninggal, ketemu satu, nagori itu disisir semua. Tim kita siap setiap hari. Semoga tim medis tetap sehat sebagai garda terdepan,” ucapnya.
BACA: Akhirnya, Sekeluarga Positif Corona Diisolasi di RSUD dr Djasamen Saragih
JR menambahkan, masyarakat pun tak perlu malu ketika terpapar corona. “Siapapun tidak mau kena penyakit ini. Jangan malu. Jangan disembunyikan. Kami akan umumkan pasien sembuh saat kembali ke rumahnya,” pungkasnya.
Terpisah, Humas RS Vita Insani Kota Siantar Trisno Munthe menjelaskan, saat pasien asal Rambung Merah masuk ke IGD, seluruh tim medis sudah mengenakan alat pelindung diri (APD).
“Awal masuk, pasien bukan pasien rujukan, tapi pasien emergency. Menurut kronologis keluarga, dipicu siangnya makan rujak dan malam tiba sesak berat. Karena di situasi pandemi covid, sesuai standar prosedur operasional rumah sakit, perawat IGD sudah dilengkapi dengan APD. Jadi saat pasien ini masuk, perawat kita sudah menggunakan APD,” papar Trisno.
BACA: Berkunjung ke Dolok Sanggul, Satu Warga Siantar Positif Corona
Setelah mendapat tindakan medis, ungkap Trisno, hasil diagnosa dokter IGD, pada pasien ditemukan sesak nafas berat, susah menelan dan batuk.
“Berdasarkan diagnosa dokter, hampir mengarah pada suspect covid tanpa gejala indikasi awal. Sehingga dapat diinformasikan bahwa pasien meninggal dengan diagnosa reaktif suspect PDP corona,” terang Trisno.