SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Dian Parta sama sekali tidak pernah menduga jika Minggu (19/4/2020) malam itu adalah saat-saat terakhir bersama Indra, mitra kerjanya dalam perusahaan jasa transportasi. Sekarang, ia harus menunggu pengganti almarhum Dian Parta, untuk membawa kembali truk Hino ke kampung halaman di Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, Dian dan Indra datang ke Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, untuk mengantarkan orderan semen salahsatu panglong di Simpang Nagojor. Mereka tiba pada Minggu malam.
Karena sudah larut malam, pemilik panglong meminta agar bongkar muat semen dilakukan esok harinya. Dian dan sopirnya Indra pun memilih beristirahat malam di kemudi truk Hino dengan nomor polisi BM 8735 WU.
Keesokan harinya Senin (20/4/2020) pagi sekira pukul 07.00 WIB, Dian Parta pun bergegas untuk membongkar muatan bersama karyawan panglong. Sementara, Indra masih tertidur di balik kemudi.
Setelah muatan semen tinggal sedikit, Dian Parta menghampiri Indra yang sedang tertidur. Dian mencoba membangunkannya dengan maksud memundurkan truk. Ternyata, Indra tak bangun-bangun. Matanya tidak terbuka, tubuh sopir asal Jorong Pasar Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, itu juga tidak bergerak lagi.
“Saya panik, dan langsung meminta bantuan pihak panglong dan warga sekitar,” kata Dian Patra, dengan mata berkaca-kaca.
Baca: Sopir Taksi Gelap Meninggal Mendadak, Ini Penyebabnya
Tak lama berselang, personel Polsekta Tanah Jawa datang ke lokasi. Setelah dipastikan tidak bernyawa, jenazah Indra selanjutnya dievakuasi ke Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar.
Kanit Reskrim Polsekta Tanah Jawa Iptu JW Saragih menuturkan, menurut hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Indra. JR juga belum bisa memberikan keterangan mengenai penyebab kematian sopir truk Hino tersebut.
Namun menurut keterangan diperoleh dari keluarga, lanjut JW, mendiang Indra baru saja mengalami sakit dan dirawat di Rumah Sakit Yos Sudarso Sumatera Barat.
“Keluarganya bilang, itu korban baru sembuh. Sekira dua minggu lalu, korban dirawat di rumah sakit Yos Sudarso,” ungkap JW.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah pandemi ini, sambung JW, maka petugas medis yang melakukan evakuasi korban juga mengenakan alat pelindung diri (APD).
“Nanti kita akan koordinasi dengan pihak terkait bagaimana kelanjutannya,” pungkas JW mengakhiri.
Baca: Pensiunan PNS Meninggal di Pangkuan Tukang Pijat Plus-plus Siantar
Terpisah, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun Akmal Siregar mengatakan, masih menunggu informasi soal kejadian tersebut.
“Kita masih menunggu informasi pastinya supaya tidak simpang siur. Untuk kelanjutan penanganannya, nanti akan kita sampaikan lebih lanjut,” kata Akmal.