SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Kabar gembira datang dari Kabupaten Simalungun. Satu orang pasien positif Corona Virus Diases (Covid-19) hasil swab di Kabupaten dinyatakan telah sembuh.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Deases (Covid-19) Kabupaten Simalungun Akmal Siregar menyampaikan, atas bertambahnya pasien sembuh tersebut, maka total pasien positif Covid-19 hasil swab yang telah sembuh berjumlah 11 orang.
“Sedangkan pasien yang dirawat berkurang menjadi 12 orang,” kata Akmal kepada BENTENG SIANTAR, Selasa (9/6/2020).
Dia menyebutkan, pasien tersebut merupakan seorang perempuan usia 44 tahun. Ia mengungkapkan bahwa pasien yang berasal dari Tigarunggu, Kecamatan Purba, Simalungun, tersebut telah menjalani perawatan medis selama kurang lebih 35 hari di Rumah Sakit T Rondahaim Saragih, Pamatang Raya.
Atas kesembuhan pasien tersebut, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Simalungun Jopinus Ramli Saragih menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit, dan para petugas medis Rumah Sakit T Rondahaim Saragih, yang telah melaksanakan perawatan medis dengan hasil maksimal.
“Semoga dengan kesembuhan ini menjadi semangat bagi kita semua. Kami juga mengimbau masyarakat untuk mendoakan para tenaga medis. Kepada seluruh masyarakat, terutama warga Simalungun agar tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan,” imbau JR Saragih.
Baca: Alat Swab di Simalungun Dioperasikan, 2 Orang Pasien Sembuh Diperbolehkan Pulang
Kepala Dinas Kesehatan dr Lidya Saragih, didampingi Direktur Rumah Sakit T Rondahaim Saragih dr Debora ES, dokter spesialis paru dan dokter pemeriksa dr Sahdra Saragih SpP menambahkan, selama masa observasi, gejala dan tanda infeksi coronavirus disease tidak ditemukan lagi pada pasien tersebut. Maka dari itu dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah.
Baca: Update Corona Simalungun 22 Mei: 12 Orang Positif, 3 Orang Sembuh
Atas kesembuhan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan dr Lidya Saragih bersama para petugas medis Rumah Sakit T Rondahaim Saragih melakukan pemberangkatan pasien dengan menyematkan hiou. Penyematan hiou tersebut merupakan tradisi Suku Simalungun yang memiliki makna memberikan semangat kepada pasien yang telah sembuh dan sebagai bentuk sujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (TYME).