Benteng Siantar

Warga Bangun Purba Tenggelam di Danau Toba, Sampan Terbelah Dua

Tim SAR Parapat saat melakukan pencarian di Danau Toba, tepatnya di sekitaran Pelabuhan Bangun Purba, Dusun Bangun Purba, Nagori Purba Horison, Kecamatan Haranggaol Horison, Simalungun, Sabtu (1/8/2020). (Insert) Janosman Purba semasa hidup.

HARANGGAOL, BENTENGSIANTAR.com– Kabar duka menyelimuti warga Dusun Bangun Purba, Nagori Purba Horison, Kecamatan Haranggaol Horison, Simalungun. Salahseorang warganya Janosman Purba telah tiada. Pria berusia 58 tahun itu tenggelam di Danau Toba dan jasadnya baru ditemukan Sabtu (1/8/2020).

Insiden yang menimpa Janosman Purba itu telah membuat geger warga Haranggaol Horison sekitarnya, sejak Kamis (30/7/2020), malam. Keluarga mulai kecarian karena hingga malam, pria yang kesehariannya menyadap tuak aren itu tak kunjung pulang ke rumah.

Mereka sudah melakukan pencarian ke sejumlah tempat di mana korban biasa beraktivitas.

Terakhir diketahui, siang sekira pukul 14.00 WIB, Janosman terlihat sedang memasang bubu (dalam bahasa Simalungun: dotton) di perairan Danau Toba, tak seberapa jauh dari pelabuhan Bangun Purba.

Informasi itu diperoleh dari keterangan Willy Simarmata (47), warga Silumbak, Nagori Purba Horison. Willy mengaku melihat Janosman naik perahu seorang diri dan memasang bubu. Selain Willy, Yansen Purba (30), warga setempat juga menyaksikan hal serupa.

Keesokan harinya Jumat (31/7/2020), kabar tentang hilangnya Janosman dilaporkan ke pihak kepolisian. Atas laporan warga, Kapolsek Purba Iptu Marolop Sinaga mengerahkan anggotanya ke lokasi kejadian guna membantu proses pencarian.

Fokus pencarian dilakukan di sekitaran korban memasang bubu di perairan Danau Toba. Namun hingga Jumat malam, korban tak juga ditemukan.

BacaLiburan Minggu Berakhir Duka, Anak 12 Tahun Asal Medan Tenggelam di Danau Toba

Namun dari pencarian itu, petugas menemukan potongan sampan (bahasa Simalungun: solu). Setengah potongan sampan ditemukan tersangkut di bubu. Setengahnya lagi terdampar di bawah pohon, pinggir danau.

Setelah Uspika dan keluarga korban serta masyarakat berembuk, pencarian terhadap korban dihentikan pada Jumat malam. Keputusan itu diambil mengingat hari sudah gelap dan ombak besar.

Jenazah Janosman Purba saat divisum di Puskesmas Haranggaol, Sabtu (1/8/2020).

BacaSeluruh Keluarga Hilang di Danau Toba, Tinggal Alif Generasi Satu-satunya

Esok harinya Sabtu (1/8/2020), pencarian melibatkan Tim SAR Parapat. Sejumlah penyelam didatangkan guna mencari keberadaan korban.

Hanya berkisar 30 menit, pencarian pun membuahkan hasil. Jasad korban ditemukan di kedalaman 15 meter di bawah permukaan air Danau Toba. Ini video pencarian selengkapnya:

BacaIsak Tangis Keluarga Korban di Tugu KM Sinar Bangun: Terukirlah Namamu, Boruku

Korban saat itu mengenakan sandal swallow berwarna biru. Dari dalam kantung celananya ditemukan 1 buah ponsel merk Nokia warna hitam.

Koordinator Pos SAR Parapat Okto Tambunan mengungkapkan, posisi korban ditemukan kurang lebih 150 meter dari bibir pantai Haranggaol.

Setelah dievakuasi, jasad Janosman dibawa ke Puskesmas Haranggaol untuk visum. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.

Salahseorang kerabat dekat korban Janosman Purba menangis histeris, Sabtu (1/8/2020).

Kedatangan jenazah Janosman Purba langsung disambut pihak keluarga dengan histeris di rumah duka. Mereka menangis sejadi-jadinya begitu melihat tubuh Janosman sudah terbujur kaku.

“Bapaa…ai mase ma sonai podasni ham laho? (Bapak, mengapa engkau pergi secepat ini?” ratap salahseorang putri korban terisak.

BacaPerkemahan Maut di Ajibata, Siswi SMA 1 Siantar Tenggelam di Danau Toba

BacaSiswi SMA 1 Siantar yang Tenggelam di Danau Toba Itu Ternyata Anak Semata Wayang

Uspika Haranggaol Horison bersama Tim SAR Parapat menyerahkan jenazah Janosman Purba ke pihak keluarga di rumah duka Dusun Bangun Purba, Nagori Purba Horison, Kecamatan Haranggaol Horison, Sabtu (1/8/2020).

Melihat tangis sanak keluarga korban, suasana semakin sedih. Para keluarga dan handai tolan yang memadati rumah duka tak kuasa menahan air mata saat melihat tubuh korban sudah terbujur kaku dalam petih jenazah. Setelah itu diadakan acara kebaktian duka cita yang dipimpin penatua setempat.