Benteng Siantar

Bacalon Wabup Simalungun Tumpak Siregar Berkisah Masa Kecilnya yang Dihabiskan di Sawah

Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun Muhajidin Nur Hasim-Tumpak Siregar berbincang bersama Hinca pandjaitan dalam acara deklarasi di Nagori Dolok Malela, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com – Ada cerita menarik saat deklarasi Muhajidin Nur Hasim dan Tumpak Siregar seusai acara puncak perayaan Idul Adha di Nagori Dolok Malela, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Senin (3/8/2020).

BACA: Bakal Calon Bupati Simalungun Anton Saragih: Bagus Kalau Dapat PDIP

Dalam deklarasi itu, Tumpak Siregar yang merupakan Bakal Calon Wakil Bupati Simalungun yang diusung Partai Demokrat dan Gerindra ini mengisahkan bagaimana dirinya menghabiskan masa kecil di Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun.

“Orangtua kan bertani. Jadi, waktu kecil, aku sering main di sawah. Sering juga jatuh di sawah,” kata Tumpak di hadapan Politisi Demokrat Hinca Pandjaitan dan ratusan masyarakat.

Tumpak pun sempat bernyanyi lagu batak berjudul Di Parsobanan ciptaan Daulat Hutagaol. “Aku jumpa dengan istriku juga di sawah,” ucap Tumpak.

Kepada Tumpak, Hinca bertanya soal Pilkada Simalungun tahun 2015 lalu, dimana saat itu dia sebagai calon bupati, dan kalah dalam pertarungan.

Menjawab itu, Tumpak menegaskan bahwa hal itu bukanlah kekalahan, melainkan kemenangan yang tertunda. “Itu kemenangan yang tertunda. Pelantikannya nanti bersama Pak Hasim,” tegas Tumpak disambut tepuk tangan masyarakat.

BACA: Demokrat Tersingkir, Ketua DPRD Simalungun Kali Ini dari Golkar

Tumpak menuturkan, dia dan Hasim ikut kontestasi Pilkada 2020 bukan untuk mencari kekuasaan, namun untuk membangun Simalungun. “Kita ingin melayani masyarakat untuk Simalungun yang lebih baik,” pungkasnya.