Benteng Siantar

Laka Maut di Tapian Dolok, Pentingnya Jaga Jarak Aman

Kosmas Manurung (kiri) menatap almarhum istrinya Dame Irawati Panjaitan terbujur kaku di Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar, Kamis (6/8/2020).

TAPIAN DOLOK, BENTENGSIANTAR.com– Tabrakan beruntun kembali terjadi di jalan umum Siantar-Medan, persisnya di Nagori Dolok Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun, Kamis (6/8/2020), siang sekira pukul 14.45 WIB. Kecelakaan yang melibatkan dua unit kendaraan bermotor ini menewaskan seorang penumpang sepeda motor bernama Dame Irawati Panjaitan (48).

Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, saat kejadian korban Dame Panjaitan berada di boncengan sepeda motor Honda Revo BK 2306 TBC yang dikemudikan suaminya Kosmas Manurung (49). Pasangan suami istri ini melaju dari arah Medan menuju Kota Pematang Siantar.

Nahas terjadi saat mereka melintas di Nagori Dolok Kahean, sepeda motor yang dikemudikan Kosmas menyeruduk kendaraan roda dua di depannya. Akibat kuatnya benturan, Kosmas pun hilang kendali hingga mereka terjatuh dan tubuh keduanya terhempas di aspal.

Melihat kejadian itu, pengendara yang ditabrak sepeda motor Kosmas langsung tancap gas.

Sementara, Kosmas langsung bangkit berdiri dan berusaha menyelamatkan istrinya Dame Panjaitan yang mengalami luka parah.

Namun nahas, takdir berkata lain. Dame Panjaitan menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian.

Polisi yang datang beberapa saat setelah kejadian langsung mengevakuasi korban Dame Panjaitan ke Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar, untuk dibersihkan dan divisum.

Selesai divisum, jenazah Dame Panjaitan dibawa ke rumah duka di Jalan Medan, Lingkungan VII, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

BacaKecelakaan Beruntun di Sidamanik, Satu Orang Meninggal

Kanit Laka Polres Simalungun Ipda Ramadhan Siregar mengungkapkan pengendara Honda Revo kurang hati-hati dan tidak menjaga jarak aman dengan sepeda motor lain di depannya sehingga terjadi kecelakaan beruntun.

“Ban depan sepeda motor Kosmas menabrak ban belakang sepeda motor lain di depannya dan mereka terjatuh,” kata Ramadhan, Jumat (7/8/2020).

Ramadhan menuturkan, pengendara sepeda motor yang ditabrak korban langsung melarikan diri setelah kejadian.

“Jenis dan nomor polisi sepeda motor yang ditabrak korban pun belum diketahui,” pungkas Ramadhan.

Pentingnya Jaga Jarak Aman

Dikutip dari GridOto.com, kemungkinan kejadian tabrakan beruntun ini bisa jadi karena Kosmas tidak mampu untuk melakukan jaga jarak aman dengan kendaraan di depannya.

Menurut Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), jaga jarak paling aman adalah 3 detik dengan kendaraan di depan, sehingga terdapat ruang aman antar kendaraan.

Dia menjelaskan, detik pertama digunakan untuk mengantisipasi waktu respons pengemudi terhadap sesuatu yang terjadi dengan kendaraan di depannya, misalkan mengerem mendadak atau kecelakaan.

BacaLaka Beruntun di Jalan Pdt Justin Sihombing, Avanza Seruduk Pengendara

Lalu, detik kedua dibutuhkan untuk memberi waktu sistem mekanikal rem merespons perintah dari pengemudi saat menginjak dan atau menarik pedal rem.

Detik ketiga menjadi waktu yang krusial karena pada momen inilah pengemudi mendapatkan jarak aman dengan kendaraan di depan saat terjadi sesuatu.

Dengan ruang aman ini pengemudi masih bisa mendapatkan kesempatan untuk menghindari kecelakaan dan meminimalisir risiko tabrakan beruntun.

“Namun, pengemudi harus bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat tergantung situasi kejadian, misalkan mengerem total atau bermanuver menghindar,” lanjut Adrianto.

BacaAvanza, Revo, Ambulans Terlibat Laka Beruntun di Siporkas, Satu Pelajar Tewas

Dijelaskan, jaga jarak aman diukur berdasarkan kecepatan konstan mobil ketika melewati suatu objek, dalam 3 detik mobil lain baru melewati objek tersebut.