Wartawan Dilarang Liput Debat, Apa Tanggapan Empat Calon Bupati Simalungun?
- Minggu, 15 Nov 2020 - 23:06 WIB
- dibaca 397 kali
SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Insiden pelarangan terhadap wartawan meliput Acara Debat Publik Putaran Pertama Antar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, di Ruang Ronauli, Hotel Niagara Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sabtu (14/11/2020) malam, menuai pro dan kontra publik.
Lalu, bagaimana tanggapan keempat calon Bupati Simalungun soal pelarangan itu? Berikut hasil wawancara BENTENG SIANTAR terhadap keempat kandidat calon bupati Simalungun tersebut.
Calon Bupati Simalungun Muhajidin Nur Hasim sangat menyayangkan insiden pelarangan wartawan masuk ke ruang debat publik untuk melakukan peliputan.
Menurut Hasim, saat ini adalah era keterbukaan informasi publik. Jadi, semua hal harus terbuka dan transparan.
“Pilkada adalah kontestasi yang harus dilaksanakan secara transparan. Harus memberi contoh kepada masyarakat,” kata Hasim, saat ditemui usai Acara Debat.
Baca: RHS Utamakan Ekonomi, Hasim Mandiri, Wagner Unggul, Anton Mantab
Bagi Hasim, ketika diliput sebanyak-banyaknya oleh wartawan, justru akan semakin baik.
“Seperti itu juga pemerintahan yang akan kami bangun. Harus terbuka dan transparan,” kata calon nomor urut dua ini.