Wartawan Dilarang Liput Debat, Apa Tanggapan Empat Calon Bupati Simalungun?

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Keempat Calon Bupati Simalungun saat diwawancarai wartawan usai acara debat, di Ruang Ronauli, Hotel Niagara Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sabtu (14/11/2020) malam.

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Insiden pelarangan terhadap wartawan meliput Acara Debat Publik Putaran Pertama Antar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, di Ruang Ronauli, Hotel Niagara Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sabtu (14/11/2020) malam, menuai pro dan kontra publik.

Lalu, bagaimana tanggapan keempat calon Bupati Simalungun soal pelarangan itu? Berikut hasil wawancara BENTENG SIANTAR terhadap keempat kandidat calon bupati Simalungun tersebut.

Hasim Menyayangkan

Calon Bupati Simalungun Muhajidin Nur Hasim sangat menyayangkan insiden pelarangan wartawan masuk ke ruang debat publik untuk melakukan peliputan.

Menurut Hasim, saat ini adalah era keterbukaan informasi publik. Jadi, semua hal harus terbuka dan transparan.

“Pilkada adalah kontestasi yang harus dilaksanakan secara transparan. Harus memberi contoh kepada masyarakat,” kata Hasim, saat ditemui usai Acara Debat.

BacaRHS Utamakan Ekonomi, Hasim Mandiri, Wagner Unggul, Anton Mantab

Bagi Hasim, ketika diliput sebanyak-banyaknya oleh wartawan, justru akan semakin baik.

“Seperti itu juga pemerintahan yang akan kami bangun. Harus terbuka dan transparan,” kata calon nomor urut dua ini.

Bersambung ke halaman 2..

Share this: