Tanda-Tanda Alam Saat Anak Kambing Mata Satu Itu Mati, Angin Bertiup Kencang

Share this:
BMG
Anak kambing bermata satu lahir di Nagori Purwosari, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun.

PURWOSARI, BENTENGSIANTAR.com– Anak kambing yang terlahir dengan kondisi mata satu di Nagori Purwosari, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, akhirnya mati.

Sebelum mati, angin berhembus kencang di kawasan Kecamatan Pematang Bandar, lokasi kambing lahir. Tak lama setelah angin bertiup kencang, kambing bermata satu itu pun mati.

Hewan berkaki empat itu hanya hidup dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Anak kambing itu lahir pada Selasa (16/3/2021), malam sekira pukul 23.00 WIB dan mati pada Rabu (17/3/2021) sekira pukul 20.00 WIB.

Sukimin mengatakan, malam kematian kambingnya itu, angin bertiup kencang dari segala arah.

“Nggak ada tanda apa-apa pas dilahirkan. Tapi pas mau mati, itu ada (pertanda). Angin kencang di sini. Setelah mati, baru angin reda,” ujar Sukimin.

Pria 43 tahun ini merupakan salah seorang pengurus kambing milik kelompok tani masyarakat Nagori Purwosari. Sekitar 40 ekor kambing diternakkannya tepat di belakang rumah.

BacaKambing Mata Satu Dikabarkan Lahir di Pematang Bandar Simalungun

BacaKisah Peternak di Balik Banjir Tanjung Tongah, 30 Ekor Kambing Untuk Kurban Lenyap

Sukimin bercerita, sebelum anak kambing bermata satu itu lahir, induknya hamil dalam kondisi normal.

“Pas mau melahirkan, anak saya yang bantu. Saya sedang makan. Terus, dia terkejut saat tahu mata bayi kambing cuma satu. Matanya itu sebesar bola pingpong,” kisah Sukimin.

Bersambung ke halaman 2..

Share this: