Benteng Siantar

Rentetan Banjir Bandang Parapat dan Penebangan Liar di Hutan Sitahoan-Sibatuloting

Air berlumpur memenuhi jalanan dan permukiman warga dalam musibah banjir di Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Kamis (13/5/2021).

PARAPAT, BENTENGSIANTAR.com– Banjir bandang di Parapat pada Kamis 13 Mei 2021, sore kemarin, merupakan dampak dari penurunan kualitas lingkungan hidup dan hutan di sekitar Danau Toba.

Dari data dihimpun BENTENG SIANTAR, banjir bandang serupa telah terjadi beberapa kali, seperti pada Desember 2018. Saat itu, Rabu (12/12/2018) malam sekira pukul 22.00 WIB, seorang warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, bernama Garoga Rumahorbo meninggal dunia.

Pria 44 tahun itu terjebak dalam reruntuhan material longsor saat berusaha menyelamatkan nyawa istri Renta boru Sirait (40) dan tiga orang anaknya, dalam musibah tanah longsor yang menimpa rumah sekaligus tempat bisnis peti mati miliknya.

Kemudian pada Januari 2019. Sejak 15 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019, tercatat sedikitnya tujuh kali longsor menerjang jembatan Siduadua, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.

BacaLongsor Parapat, Tukang Peti Mati Itu Rela Hilang Nyawa Demi Istri dan 3 Anaknya

Banjir bandang di kota wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Kamis (13/5/2021) sore.

BacaLongsor Parapat, ‘Tangisan’ Bukit Simarbalatuk dan Ketidaktahuan Camat Girsip

Banjir bandang itu telah berakibat kerugian material dialami masyarakat, terutama terganggunya arus lalu lintas ke kota wisata tersebut.

Atas rentetan peristiwa itu, bahwa banjir-banjir bandang tersebut erat kaitannya dengan aktivitas penebangan liar di Hutan Sitahoan dan kawasan Hutan Sibatuloting.

Sementara, dari Sualan sampai ke Tanjung Dolok, terdapat sejumlah aliran sungai yang sumber airnya berasal dari Hutan Sitahoan dan Kawasan Hutan Sibatuloting.

Bersambung ke halaman 2..

Maka, bila hujan deras terjadi, sungai-sungai kecil itu akan meluap dan membawa material lumpur dan bebatuan yang sangat mengancam, seperti yang sudah terjadi berulang kali. Jika, degradasi hutan terus berlangsung, maka banjir bandang di kawasan wisata Parapat akan sering terjadi.

Jack Leonardo, salah seorang warga Parapat mengungkapkan, perbukitan di kawasan Kota Parapat telah gundul akibat penebangan liar.

“Banyak warga menebang pohon pinus untuk dijual,” sebutnya.

Sebagaimana diketahui pada pada Kamis (13/5/2021) sore, banjir bandang telah menerjang sejumlah kawasan di kota Parapat. Akibat banjir bandang itu, bahu jalan dan beberapa permukiman warga di kota Parapat tergenang luapan air berlumpur.

BacaTercatat Tujuh Kali Longsor Terjang Jembatan Siduadua Parapat

Banjir juga turut membawa sejumlah material seperti bebatuan dan bonggol kayu yang berserakan di jalanan kota Parapat, Simalungun, Kamis (13/5/2021) sore.

BacaLintas Parapat Diterjang Longsor, Arus Lalin Buka Tutup

Sedikitnya ada dua lokasi terdampak langsung banjir tersebut, yakni Anggarajim di seputaran Jalan Sisingamangaraja dan Sualan Binanga atau Jembatan Kembar Parapat. Salah satu penyebab banjir adalah meluapnya Sungai Batu Gaga.

Bersambung ke halaman 3..

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banjir telah menyebabkan kerugian material dialami warga dan gangguan arus lalu lintas. Sejumlah material, seperti batu, kayu dan pasir, tampak berserakan di jalan dan areal permukiman masyarakat.

Sementara itu, masyarakat bersama pihak Kepolisian dan TNI telah melakukan pembersihan di lokasi banjir. Polisi juga sudah mengalihkan arus lalu lintas guna mengurai kemacetan.

BacaLongsor di Jembatan Kembar Sidua-Dua, Jalur Siantar-Parapat Lumpuh Total

Material bebatuan tampak menutup hampir seluruh bahu jalan menuju kota wisata Parapat di Sualan, Simalungun, Kamis (13/5/2021) sore.

BacaTragedi Sinar Bangun Hingga Longsor Jembatan Siduadua Berdampak, Wisatawan Sepi

Arus lalu lintas menuju Parapat dialihkan ke jalur alternatif, yakni Simpang Palang. Polisi juga memberlakukan sistem satu arah kepada pengendara yang datang dari kota Balige menuju Siantar.

“Saat ini, sedang dilakukan pembersihan di lokasi banjir,” kata Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Hendrik Aritonang.