PARAPAT, BENTENGSIANTAR.com– Insiden runtuhnya tembok penahan yang sedang dibangun di Pusat Pembinaan Umat (PPU) Katolik, Jalan Josep Sinaga, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, sedang diselidiki pihak kepolisian.
Atas tragedi yang menewaskan tiga orang itu, 6 orang saksi tengah diperiksa polisi.
“Enam saksi merupakan pekerja proyek pembangunan tembok dan pihak PPU Katolik,” kata Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rachmat Aribowo, beberapa waktu lalu.
Dua orang korban dalam peristiwa itu merupakan kakak beradik. Keduanya yakni Andika dan Helmita, warga Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Mereka bersama 4 orang lainnya di dalam mobil Daihatsu Xenia B 2372 KVG.
Saat kejadian, Andika duduk di bangku belakang sebelah kanan dan Helmita duduk di bangku tengah sebelah kanan.
“Korban lainnya luka-luka,” ucap Rachmat.
Atas musibah itu, polisi, TNI, dan masyarakat masih mengevakuasi material bangunan tembok di jalan. Arus lalu lintas juga dialihkan sementara.
Baca: Tembok Bangunan Katolik di Parapat Ambruk, Tiga Orang Tewas Tertimpa Reruntuhan
Baca: Tragedi Tembok Katolik Roboh di Parapat, Tiga Orang Tewas, Berikut Daftar Lengkapnya
Sebelumnya, tragedi ambruknya tembok penahan yang sedang dibangun di Pusat Pembinaan Umat (PPU) Katolik, Jalan Josep Sinaga, menewaskan tiga orang, Senin (28/06/2021) pagi.
Ketiga korban meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang melintas di lokasi kejadian. Dua korban berada di dalam mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi BK 2372 KVC. Sedangkan satu lainnya merupakan pengendara sepeda motor Yamaha Jupiter MX bernomor polisi BK 2661 EF.
Kedua penumpang mobil yang meninggal dunia yakni Helmita (20) dan Andika Brema (15), warga Jalan Proklamasi Raya, Kelurahan Abdijaya, Kecamatan Sumajaya, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Keduanya sebelumnya berencana berwisata ke Parapat.
Baca: Tata Danau Toba, 90 Keramba di Haranggaol Ditertibkan
Baca: Cek Fakta: Benarkah Mixnon Simamora Mengundurkan Diri dari Sekda Simalungun
Sementara, pengendara sepeda motor itu bernama Kristanto Josua Sirait (27), warga Kampung Jambu, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba.
Setelah kejadian, ketiga korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parapat.