TIGARAS, BENTENGSIANTAR.com– Pemilik keramba jaring apung (KJA) di Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun menyatakan siap membongkar KJA milik mereka dari perairan Danau Toba. Bahkan, mereka mengklaim sebagai orang pertama menyatakan siap melakukan pengosongan keramba, tepat sejak pemerintah pusat menjadikan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas.
Demikian dikemukanan Kasiman Sitio, mewakili petani KJA Tigaras, dalam rapat koordinasi dengan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Wakil Bupati Zonny Waldi, bertempat di Terminal Pelabuhan Tigaras, Selasa (4/1/2022). Menurut Kasiman, mereka sangat mendukung program pemerintah memajukan pariwisata Danau Toba.
“Sebenarnya, kamilah pemilik KJA yang pertama kalinya mau dibongkar dari seluruh perairan Danau Toba,” kata Kasiman.
Dia mengungkapkan, sejak ada imbauan pengosongan KJA di Danau Toba, secara perlahan para petani KJA sudah melakukannya.
“Paling ada sekitar 30-40 % yang masih berisi. Tapi, kami juga sudah sepakat, siap berhenti,” tegas Kasiman, seraya berharap kepada Pamkab Simalungun untuk membantu masyarakat pemilik KJA melakukan alih usaha pasca berhenti dari usaha KJA.
Baca: BRI Kucurkan Kredit Untuk Petani Keramba di Haranggaol
Baca: Tata Danau Toba, 90 Keramba di Haranggaol Ditertibkan
Ketua Kelompok KJA Hattaruli menyebutkan, jumlah KJA di Tigaras saat ini lebih kurang 205 lubang, dari 32 pemilik. Namun, sebagian besar tidak berisi ikan lagi.
“Sebenarnya, banyak dari kami yang sudah beralih ke usaha sektor pariwisata. Tinggal kami lah yang tidak memiliki usaha wisata masih bertahan,” ungkapnya.
Usul Pembangunan Jalan Lingkar Danau Toba dari Bage-Tigaras
Usul Pembangunan Jalan Lingkar Danau Toba dari Bage-Tigaras
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mengungkapkan, Tigaras merupakan salah satu wilayah destinasi pariwisata prioritas pesisir Danau Toba di Kabupaten Simalungun. Dia mengatakan, beberapa program Pemkab Simalungun telah disampaikan ke pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan perekonomian di pesisir Danau Toba.
Salahsatunya masih kata Radiapoh, mengusulkan kepada pemerintah pusat adanya jalan lingkar luar Danau Toba, dari Bage, Kecamatan Haranggaol Horison ke Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean.
“Kabupaten Simalungun itu memiliki pantai terpanjang pesisir Danau Toba, dibanding daerah lain di kawasan Danau Toba. Oleh sebab itu, program pemerintah pusat itu harus kita sambut dengan baik melalui pembenahan-pembenahan agar percepatan pembangunan di daerah kita segera terwujud,” kata Radiapoh.
Untuk wilayah Tigaras, sambung Radiapoh, Pemkab Simalungun akan melakukan berbagai program untuk meneruskan alih usaha masyarakat pemilik KJA ke usaha sektor pariwisata.
“Percayalah, Pemkab Simalungun tidak akan mengabaikan bapak dan ibu sekalian,” ujar Radiapoh, yang pada saat itu didampingi Wakil Bupati Zonny Waldi.
Tokoh masyarakat Tigaras H Sulaiman Sinaga berharap kepada Pemkab Simalungun dapat membantu masyarakat pemilik KJA melakukan alih usaha dari sektor perikanan ke sektor pariwisata.
Baca: RDP Komisi B DPRD Sumut: KJA Aquafarm Cemari Danau Toba
Hadir dalam rapat koordinasi itu, Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Arifianto, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Roly Souhoka, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ramadhani Purba, plt Kadis Hanpang, Camat Dolok Pardamean bersama Kapolsek dan Danramil dan perwakilan PT JAPFA.