Plt Bupati Simalungun Hadiri Upacara Peringatan Hapsak di Tugu Sujono

Share this:
BMG
Plt Bupati Simalungun, H Zonny Waldi foto bersama Forkopimda di Lapangan Tugu Letda Sujono, Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun, Selasa (1/10/2024).

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Simalungun, H Zonny Waldi bersama Forkopimda menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila (Hapsak), yang berlangsung di Lapangan Tugu Letda Sujono, Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun, Selasa (1/10/2024).

Upacara yang berjalan dengan penuh khidmat tersebut dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Agus Fatoni, yang bertindak sebagai inspektur upacara (Irup).

Sebagai Komandan Upacara adalah Dandim 0207/SML, Letkol Slamet Faojan dan sebagai Perwira Upacara, Letkol Caj Dina Aswita.

Upacara peringatan Hapsak tersebut ditandai dengan peletakan karangan bunga di Tugu Letda Sujono dan pemberian tali asih kepada keluarga almarhum Letda Sujono.

Sebelumnya, rangkaian acara melibatkan pasukan upacara, laporan perwira upacara, penghormatan pasukan, hening cipta, pembacaan teks Pancasila oleh Irup.

Selanjutnya, Pembacaan Ikrar dilaksanakan oleh Anggota DPRD Sumut, H Yahdi Khoir Harahap, Pembukaan UUD 1945 oleh Anggota Kwarcab Gerakan Pramuka Simalungun, Rehan Mawardi Putra dan doa dipimpin oleh Zulkfli Sitorus dari Kemenag Sumut.

BacaKecelakaan Maut di Jalinsum Tapian Dolok, Satu Nyawa Melayang

Pengamanan yang dilakukan oleh personel Polres Simalungun dan polsek se-jajaran memastikan keseluruhan acara berlangsung aman dan tertib.

Situasi berjalan dengan kondusif ditambah dengan acara tambahan dengan menampilkan fragmen peristiwa Bandar Betsy yang mengakibatkan gugurnya salah seorang putra terbaik bangsa yaitu Peltu TNI Sujono.

Plt Bupati Simalungun, H Zonny Waldi menghadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Tugu Letda Sujono, Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun, Selasa (1/10/2024).

BacaSempat Macet Panjang, Longsor di Jalan Besar Siantar-Parapat Sudah Ditangani

Semua yang hadir tertuju terhadap fragmen yang diperankan oleh masyarakat. Fragmen ini untuk mengenang peristiwa yang terjadi padat tahun 1965 lalu yang dilakukan oleh salah satu partai terlarang di Indonesia melalui Gerakan 30 September (G30).

Share this: