Merinding! Ini Pesan Terakhir ke Ma Viola Sebelum Petani di Purba Tongah Itu Akhiri Hidup

Share this:
CHANDRO PURBA-BMG
Tim Inafis Polres Simalungun saat memeriksa tubuh korban Fernando Turnip yang ditemukan tidak bernyawa di gubuk perladangan Parmahanan Daoh, Purba Tongah, Simalungun, Senin (6/10/2025).   

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Suasana mencekam di perladangan Parmahanan Daoh, Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Seorang petani bernama Fernando Sahlan Turnip ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi tubuh tergantung di gubuk milik Mak Fani Purba di perladangan Parmahanan Daoh, Senin (6/10/2025).

Hanya berselang singkat, kejadian tragis yang dialami Fernando Turnip menyebar luas ke khalayak. Kerumunan warga pun seketika tumplek di perladangan Parmahanan Daoh.

Polisi yang menerima laporan kejadian, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim Inafis Polres Simalungun pun turut diterjunkan ke lokasi.

Dari olah TKP polisi, diduga kuat jika Fernando Turnip sebelum mengakhiri hidup, sempat meninggalkan pesan kepada orang-orang terdekatnya. Pesan terakhir diduga dari alm Fernando itu, terpampang pada dinding gubuk. Ditulis dalam bahasa Simalungun. Bunyinya kurang lebih begini:

“On ma Jalan Terbaik.. Minta Maaf Au. Hatan Lobe Hube Ma Viola. Minta Maaf Au. Homa Pagajang Boruta Na Tolu.

Hubani Boruku, Bujur-Bujur Hanima! Bapa Lang Adong Be.

Hubani Ka Vani, Maaf Da Ka, Hasipe Ijon…..,” demikian tulisan berkelir hitam pada dinding gubuk itu.

Dalam bahasa Indonesia, dia menyampaikan bahwa baginya mengakhiri hidup (dengan cara gantung diri) adalah jalan terbaiknya. Dia meminta maaf. Kemudian, kepada Mak Viola dia memohon agar merawat dan membesarkan tiga orang putrinya.

Tim Inafis Polres Simalungun menunjukkan tulisan berisi pesan terakhir diduga dari korban Fernando Turnip di gubuk perladangan Parmahanan Daoh, Purba Tongah, Simalungun, Senin (6/10/2025).

BacaAkhir Tragis Istri Oknum Polisi di Siantar, Gantung Diri di Pintu Dapur Rumah

Selain ke Mak Viola, ia juga berpesan kepada anak-anaknya agar tumbuh besar menjadi orang baik. Bapak sudah tidak ada. Dan yang terakhir, dia meminta maaf kepada Kak Vani, karena mengakhiri hidup di gubuk itu.

Halaman Selanjutnya >>>

Share this: