Bangun Pagi, Tuginem Temukan Suami Gantung Diri di Pohon Cokelat

Share this:
FERRRY SIHOMBING-BMG
Personel Polsek Bosar Maligas dibantu petugas TNI mengevakuasi jenazah Ngadimin dari pohon cokelat samping rumahnya di Bosar Maligas, Sabtu (28/7/2018).

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Ngadimin, warga Lingkungan VI Kulon, Kelurahan Bosar Maligas, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, ditemukan gantung diri di pohon cokelat di depan rumahnya. Pria berusia 64 tahun itu ditemukan istrinya Tuginem, tergantung dengan seutas tali melingkar di lehernya, Sabtu (28/7/2018) sekira pukul 06.00 WIB.

Ngadimin setiap pagi memang kerap berolahraga dengan berjalan kaki di sekitaran rumahnya. Namun pagi itu, Ngadimin tak kunjung pulang. Tuginem pun merasa curiga.

Wanita berusia 61 tahun itu kemudian keluar rumah untuk melihat suaminya tersebut. Saat itulah Tuginem mendapati Ngadimin tergantung di pohon cokelat dengan kondisi sudah tak bernyawa.

Melihat itu, Tuginem yang terkejut dan tak tahu lagi harus berbuat apa langsung memberitahukan kejadian itu ke Kepala Lingkungan dan warga sekitar.

Beberapa saat berselang, personel Polsek Bosar Maligas turun ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jenazah Ngadimin.

Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya suutas tali tambang warna putih, kursi yang terbuat dari kayu dan papan, celana training warna hitam dan baju kaos oblong warna putih.

(Baca: Anak Gadis Mutilasi Ibu Kandung, Potongan Tubuh Ditemukan di Ember)

Kapolsek Bosar Maligas AKP Rahidin Siregar ketika dikonfirmasi BENTENGSIANTAR.com, membenarkan adanya peristiwa. Rahidin membeberkan, sesuai informasi yang mereka peroleh, Ngadimin sudah lama mengidap penyakit struk, darah tinggi dan sesak nafas. Ngadimin mengidap penyakit itu sekitar satu setengah tahun.

Dugaan sementara, tambah Rahidin, Ngadimin mengakhiri hidupnya lantaran penyakit yang dideritanya itu tak kunjung sembuh.

Share this: