Antisipasi Gejolak Harga, Ini Langkah ‘Jitu’ Tim Pengendali Inflasi Daerah Siantar
- Selasa, 26 Sep 2023 - 23:22 WIB
- dibaca 28 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Seluruh pihak yang terlibat dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM) bertempat di Ruang Rapat Lantai 4, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) BI Pematang Siantar, Jalan H Adam Malik, Selasa (26/09/2023).
Walikota Siantar, Susanti Dewayani mengungkapkan,terkendalinya inflasi di Kota Pematang Siantar pada triwulan ketiga tahun 2023, merupakan hasil sinergi TPID yang semakin solid dan terarah. Kondisi terakhir, dengan inflasi Agustus 2023 sebesar -0,11% (mtm), 1,35% (ytd), 3,88% (mtm), dalam penanganan inflasi tentu merupakan kolaborasi dari semua yang terlibat dalam TPID.
Sehingga, Susanti berharap keterlibatan masing-masing OPD terkait secara pro aktif, mulai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, serta Dinas Komunikasi dan Informatika yang selalu mempublikasikan kondisi-kondisi terkini, khususnya mengenai inflasi di Kota Pematang Sianțar.
Dia juga berharap high level meeting menjadi wadah koordinasi dalam mengambil langkah-langkah atau antisipasi yang perlu dilakukan, dalam menjaga stabilitas harga.
“Diskusi ini nantinya, memberikan informasi, berkenan dengan langkah-langkah dan kebijakan dalam mengantisipasi gejolak harga, ketersediaan bahan pangan, dan kelancaran distribusi,” kata Susanti.
Susanti berharap semoga kerja sama yang sudah terjalin terus ditingkatkan dalam mewujudkan Pematang Siantar sehat, sejahtera, dan berkualitas, Pematang Siantar bangkit dan maju.
Sebelumnya, Kepala KPw BI Pematang Siantar, Muqorobin menyampaikan, komoditas penyumbang Inflasi pada Agustus 2023 yakni kenaikan biaya perguruan tinggi, kenaikan harga cabai merah, tomat, dan kenaikan harga mobil.
“Bulan ini, penyumbang deflasi adalah daging ayam ras karena sebelumnya naik tinggi dan sekarang sudah turun. Kemudian, bawang merah, bawang putih, dan ikan tongkol,” sebut Muqorobin.
Kemudian, terkait kenaikan harga beras menurut Muqorobin, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga pokok beras, transisi kenaikan harga BBM, dampak banjir, dan dampak kekeringan El-Nino.
Baca: Susanti Canangkan Gerakan Pangan Murah di Siantar, Raih Rekor MURI!
Baca: Bank Sumut Gelar RUPS-LB, Dirut Dijabat Babay, Komut Afifi Lubis, Komisaris Independen Khairy
Maka dari itu, dia berharap agar kerja sama semua pihak dapat terus ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi.
“Juga peran Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menginformasikan pergerakan harga bahan pangan kepada masyarakat,” imbuhnya.