Benteng Siantar

Terungkap! Porta Tumanggor Dibunuh, Pelaku Dua Wanita Sekampung di Tano Tinggir

Anaria boru Sipayung dan Halimah boru Telambanua, dua pelaku pembunuhan terhadap Porta boru Tumanggor, ditangkap personel Jahtanras Sat Reskrim Polres Simalungun bersama Tim Buncil Subdit III Krimum Polda Sumut, Sabtu (29/5/2021).

PURBA, BENTENGSIANTAR.com– Teka-teki penyebab kematian Porta boru Tumanggor, seorang petani di Huta Tinggir, Nagori Tano Tinggir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, akhirnya terungkap.

Ternyata, Porta dibunuh dua orang wanita. Mereka adalah Anaria boru Sipayung (40) dan Halimah boru Telambanua (45), masih sekampung dengan korban di Huta Tinggir, Nagori Tano Tinggir, Kecamatan Purba.

Polisi sudah menangkap Anaria dan Halimah. Penangkapan dilakukan personel Jahtanras Sat Reskrim Polres Simalungun bersama Tim Buncil Subdit III Krimum Polda Sumut, Sabtu (29/5/2021) malam.

Keduanya diringkus dari tempat persembunyian mereka di Hotel Hawai, Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.

Dari kedua pelaku, polisi menyita barang bukti berupa 2 unit handphone yang dibeli dari uang milik Porta, 2 cincin milik Porta dan uang tunai sebesar Rp2,5 juta.

BacaGeger Kematian Petani Perempuan Huta Tinggir, Leher Terikat di Pohon Kopi

BacaPembunuhan Istri Mantan Sekda: Uang Kos Ditagih di Depan Umum, Nyawa Melayang

Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo, melalui Kasat Reskrim AKP Rakhmat Aribowo membenarkan penangkapan itu. Kata Rakhmat, kedua pelaku sudah ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Untuk motif pembunuhan, masih didalami. Kedua pelaku masih diperiksa,” ucap Rahkmat kepada BENTENG SIANTAR, Minggu (30/5/2021).

Sebelumnya, Porta boru Tumanggor diduga menjadi korban pembunuhan. Wanita 52 tahun itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan leher terikat di pohon kopi perladangan Huta Tinggir, Nagori Tano Tinggir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, pada Kamis (27/5/2021).

Bersambung ke halaman 2..

Jenazah Porta pertama kali ditemukan seorang petani di areal perladangan tersebut. Insiden itu kemudian sampai ke telinga warga setempat dan pihak kepolisian.

Suasana di perkampungan tersebut seketika heboh. Masyarakat mulai bertanya-tanya soal penyebab kematian Porta. Apalagi, Porta meninggal dengan kondisi tali masih menjerat lehernya.

Oleh personel Polsek Purba, jenazah Porta kemudian dievakuasi dari lokasi kejadian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Siantar untuk diautopsi. Proses evakuasi itu pun menjadi tontonan masyarakat yang sudah menyemut di lokasi kejadian.

Sementara itu, dugaan pembunuhan terhadap Porta semakin menguat setelah Dokter Forensik melakukan autopsi.

BacaPenjelasan Dokter Forensik Soal Kematian Portan Tumanggor: Setelah Mati, Korban Digantung

Anaria boru Sipayung dan Halimah boru Telambanua, tersangka pembunuhan terhadap Porta br Tumanggor diamankan dari Medan, Sabtu (29/5/2021).

BacaLima Sikap Aneh di Balik Sadisme Pelaku Pembunuhan Driver Ojek Online

Menurut Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Siantar dr Reinhard Hutahaean mengungkapkan, Porta mati lemas karena mulutnya dibekap.

“Setelah mati, korban digantung (di pohon kopi),” jelas Reinhard, Jumat (28/5/2021).

Reinhard menduga, mulut Porta dibekap dengan tangan.