Penjelasan Dokter Forensik Soal Kematian Portan Tumanggor: Setelah Mati, Korban Digantung

Share this:
BMG
dr Reinhard Hutahaean, Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Siantar.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pihak Kepolisian Resor (Polres) Simalungun saat ini tengah melakukan penyelidikan atas kematian Portan boru Tumanggor, warga Huta Tinggir, Nagori Tano Tinggir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

Untuk mengungkap penyebab kematian korban, pihak kepolisian telah mengevakuasi jenazah petani perempuan berusia 52 tahun itu ke RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar. Dari hasil autopsi, kuat dugaan jika Portan boru Tumanggor merupakan korban pembunuhan.

Menurut Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Siantar dr Reinhard Hutahaean, Portan mati lemas karena mulutnya dibekap.

“Setelah mati, korban digantung (di pohon kopi),” kata dr Reinhard Hutahaean, Jumat (28/5/2021).

Reinhard menduga, mulut Portan dibekap dengan tangan.

Atas peristiwa nahas itu, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan.

BacaFakta-Fakta Kematian Ferel Siahaan, Putra Sulung Mantan Anggota DPRD Siantar

BacaMantan Anggota DPRD Siantar Itu Duga Putranya Dibunuh

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rahkmat Aribowo menuturkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan alat bukti.

“Kami sedang lakukan penyelidikan untuk ungkap pelaku,” kata Rahkmat Aribowo.

BacaCCTV Sudah Dibuka, Pekerja Warung Ungkap Ciri-Ciri Pembunuh Driver Ojol Siantar

BacaLima Sikap Aneh di Balik Sadisme Pelaku Pembunuhan Driver Ojek Online

Diberitakan sebelumnya, korban Portan boru Tumanggor ditemukan tidak bernyawa perladangan Huta Tinggir, Nagori Tano Tinggir, pada Kamis (27/5/2021). Saat pertama kali ditemukan, leher korban terikat di pohon kopi yang ada di perladangan Huta Tinggir tersebut.

Share this: