Terdengar Ledakan Hebat Sebelum Api Melalap Gudang Mebel Hingga Ludes di Pamatang Simalungun
- Kamis, 11 Mei 2023 - 20:53 WIB
- dibaca 105 kali
SIMALUNGUN , BENTENGSIANTAR.com– Gudang mebel di Jalan Cempaka, Huta I, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, terbakar, Rabu (10/5/2023), malam sekira pukul 20.00 WIB. Kebakaran tersebut menghanguskan seluruh isi gudang milik Ramlan Hasdem (71), warga Kota Pematang Siantar, tersebut.
Petugas pemadam kebakaran (damkar) dari Pemko Pematang Siantar melakukan pemadaman bersama Damkar Kabupaten Simalungun dibantu damkar dari PT STTC hingga tengah malam.
“Api berhasil dipadamkan sekira pukul 23.30 WIB,” kata Kapolres Simalungun AKBP Ronald Sipayung, melalui Kapolsek Bangun AKP Lambok Gultom.
Namun, Lambok belum mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran.
“Kami sudah melakukan pengamanan di sekitar lokasi kebakaran dan masih melalukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” ujar Lambok.
Lambok menambahkan, pihaknya juga sudah memasang garis polisi atau police line dan Tim Inafis Polres Simalungun bersama Pusinafis Polda Sumatera Utara akan melakukan olah TKP lanjutan.
Baca: Kebakaran tiga rumah di depan Megaland Siantar, Pasangan Suami Istri Terbakar
Baca: Tangisan Hendri Dunan Melihat Rumahnya Hangus Terbakar
Sementara itu, Wage, saksi mata sekaligus petugas jaga malam gudang menjelaskan, saat sedang beristirahat di pos jaga, dirinya mendengar suara ledakan dari arah gudang.
Mendengar itu, Wage langsung melakukan pengecekan. Ternyata, api sudah membesar. Namun, Wage tidak bisa memastikan asal api. Sebab pabrik dalam kondisi terkunci, dan kunci dipegang oleh pemilik pabrik.
Baca: Tabung Gas Meledak, Rumah Makan di Siantar Estate Terbakar
Baca: Heboh di Tomuan Siantar, Toko Meubel Terbakar
Sementara di dalam pabrik banyak terdapat kayu, cat, dan tinner sehingga api cepat menyambar ke barang-barang lainnya, termasuk mesin-mesin yang ada di dalam pabrik.
Dalam insiden itu, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka akibat musibah kebakaran tersebut. Sedangkan kerugian material diperkirakan Rp500 juta.