Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Kelapa di Silau Bayu, Indikasi Mark Up Harga 300 Persen
- Rabu, 23 Agu 2023 - 16:43 WIB
- dibaca 387 kali
Dia juga menyampaikan, sebelum mereka, Nagori Huta Dipar, Kecamatan Gunung Maligas, sudah lebih dulu melakukan program serupa. Bahkan, kelapa hibrida mereka sudah berbuah.
“Jadi, kita bukan yang pertama,” katanya lagi.
Dari penjelasan Pangulu Sahlan Sinaga itu, maka perkiraan anggaran dana untuk pengadaan bibit kelapa hibrida adalah senilai Rp65 juta.
Angka itu diperoleh dari perkalian jumlah penerima bantuan sebanyak 650 KK, dengan harga pembelian bibit kelapa hibrida sebesar Rp100.000 per pokok.
Kemudian, anggaran dana untuk pengadaan pupuk urea senilai Rp34.440.000. Sebanyak 56 sak dikali Rp615 ribu per sak. Maka, total anggaran untuk pengadaan bibit kelapa hibrida dan pembelian pupuk urea sebesar Rp99.440.000.
Baca: Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Lele, Camat Lapor ke Walikota
Terdapat selisih sebesar Rp4.339.440, dari anggaran untuk program pemberdayaan masyarakat desa peningkatan produksi tanaman pangan, senilai Rp103.779.440.
Sementara itu, dari penelusuran BENTENG SIANTAR, diketahui jika harga satuan bibit kelapa hibrida yang dibagikan oleh Pangulu Nagori Silau Bayu itu, dinilai terlalu mahal. Nah, lho.