Sejak 2017, Kominfo Mendampingi 251 Kabupaten dan Kota Cetak Kota Cerdas
- Minggu, 10 Des 2023 - 21:41 WIB
- dibaca 8 kali
BANTEN, BENTENGSIANTAR.com– Kemenkominfo telah menginisiasi Program Gerakan Kota Cerdas (Smart City) dan Provinsi Cerdas (Smart Province). Sejak tahun 2017, total sudah 251 wilayah yang telah didampingi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo.
“Tahun ini, setelah melalui assessment, terdapat 50 kota dan kabupaten, serta 2 provinsi terpilih serta 17 kota dan kabupaten yang telah mengajukan Proposal Business Matchmaking untuk fasilitasi pembangunan infrastruktur Smart City melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” kata Menteri Kominfo RI, Budi Arie Setiadi, dalam acara Forum Smart City Nasional, di BSD Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (07/12/2023).
Tahun 2024, masih kata Budi Arie, Kementerian Kominfo sudah melakukan koordinasi dengan 10 pemerintah daerah yang akan mendapatkan pendampingan.
“Dengan demikian dari tahun 2017 sampai tahun 2024 nanti, terdapat total 251 kabupaten dan kota yang mendapat pendampingan Kementerian Kominfo,” kata Budi Arie.
Menurut Budi Arie, dari tahun ke tahun, tren pengembangan Smart City meningkat secara signifikan. Pada tahun 2023, sudah terdapat 141 kota di seluruh dunia yang mulai mengembangkan Smart City.
“Bahkan beberapa di antaranya telah stabil menjadi Smart City, antara lain, Zurich, Singapore, dan Seoul,” ujarnya.
Budi Arie menyatakan, kehadiran teknologi seperti kecerdasan artifisial, internet of things (IoT), big data analytics, dan cloud computing berpeluang membantu peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. Menurutnya, kehadiran teknologi terkini memungkinkan integrasi aplikasi cerdas yang dapat meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan peningkatan produktivitas.
“Dalam konteks pembangunan kewilayahan, teknologi-teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menopang inisiatif smart city,” kata Budi Arie.
Di sisi lain, Budi Arie mengingatkan keseriusan dalam menghadapi tantangan dalam implementasi transformasi digital smart city.
“Biaya pengembangan teknologi yang tidak murah, kebutuhan talenta digital yang banyak, kebutuhan infrastruktur keamanan yang kuat, serta persiapan legislasi yang sesuai dengan standar,” ujarnya.
Baca: Smart City Bukan Hanya Tentang Teknologi, Melainkan Ada Hal yang Tak Kalah Penting
Baca: Smart City Bukan Sekadar Impian, Pemko Siantar Kebut Penyusunan Masterplan
Kehadiran smart city juga ditandai dengan pemenuhan enam aspek meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart environment, dan smart living. Oleh karena itu, Menkominfo mengharapkan seluruh aspek itu dapat diterapkan secara komprehensif.
“Semoga capaian yang ada mendorong kita untuk terus bekerja lebih giat menghadirkan semakin banyak smart city dan smart province yang berkelanjutan dan memberdayakan,” harap Budi Arie.