Merawat Kebhinekaan, STT HKBP dan GP Ansor Siantar Gelar Dialog

Share this:
BMG
Mahasiswa pascasarjana STT HKBP Pematangsiantar Pdt Beresman Nahampun STh dan May Luther Dewanto Sinaga STh foto bersama Ketua GP Ansor Siantar Ridwan Akbar Pulungan, Sekretaris Rido Munthe, usai menggelar Dialog Lintas Iman, di Kantor GP Ansor Kota Pematangsiantar, Selasa (17/12/2019) malam.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Tinggi Theologia Huria Kristen Batak Protestan (STT HKBP) Pematangsiantar melakukan silaturahmi ke Kantor Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Pematangsiantar, Selasa (17/12/2019) malam. Dalam kesempatan itu, berlangsung dialog tentang pluralisme dan ancaman politik identitas merusak kebhinekaan.

Acara berlangsung sederhana. Bahkan peserta duduk bersila tanpa alas tikar maupun sejenisnya. Namun, dialog berlangsung hangat dan akrab. Tanpa terasa, mereka berdialog hingga tiga jam lamanya.

Mengawali diskusi, May Luther Dewanto Sinaga STh mengungkapkan, masih ada segelintir orang, demi kepentingan pribadi atau kelompoknya, sengaja menggunakan politik identitas untuk merusak kebhinekaan di negeri ini. Maka dari itu, May memandang perlu digelar pertemuan ataupun diskusi lintas agama secara berkesinambungan, sebagai bagian dari upaya merajut kebersamaan.

“Sekalipun berbeda, tetap saling menghargai dan menghormati. Karena merawat kebhinekaan, sama halnya dengan merawat NKRI,” pungkas Pascasarjana STT HKBP yang juga Ketua GMKI Siantar-Simalungun, ini.

Dia berharap pertemuan dan dialog lintas agama digelar oleh masyarakat lainnya agar semakin memahami pentingnya hidup saling menjaga dan saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.

Pandangan serupa disampaikan Pdt Beresman Nahampun STh, mahasiswa Pascasarjana STT HKBP yang ikut serta dalam diskusi tersebut. Beresman mewanti-wanti bahwa pluralisme saat ini adalah fenomena dunia, yang tidak mungkin dihindari. Ia mengatakan, manusia hidup dalam pluralisme dan bagian dari pluralisme itu sendiri, baik pasif maupun aktif tak terkecuali dalam hal keagamaan.

Suasana silaturahmi dan dialog lintas agama di Kantor GP Ansor Kota Pematangsiantar, Jalan Pangururan, Selasa (17/12/2019) malam. Turut hadir dalam kegiatan itu Pengurus dan Anggota GP Ansor Kota Pematangsiantar.

Tetapi, Beresman menyampaikan bahwa semua agama cinta damai dan memiliki nilai-nilai kebaikan serta misi penegakan moralitas. Menurut dia, musuh agama itu sebetulnya ketidakadilan dan ketimpangan sosial.

“Kalau masih ada ketidakadilan dan ketimpangan sosial di muka bumi ini, maka itu menjadi tanggung jawab semua umat beragama,” kata Beresman, yang saat ini bertugas di Kantor Pusat Huria Kristen Indonesia (HKI) sebagai Kepala Departemen Umum.

Dijelaskan bahwa toleransi tidak harus memaksa bahwa setiap orang harus sama satu dengan yang lain, melainkan saling menghargai.

Lewat pertemuan itu, Beresman berharap generasi milenial lebih kritis dan tidak mudah terpancing pengaruh berita-berita bohong (hoax) yang sengaja dibuat guna memicu konflik antar sesama anak bangsa.

BacaPengurus Gerakan Kerukunan Bangsa Dilantik, Siap Tangkal Radikalisme, Tolak Money Politic

Dalam hal toleransi dan merawat kebhinekaan, Ketua GP Ansor Siantar Ridwan Akbar Pulungan mengungkapkan, jika mereka sering mendapat fitnah. Tetapi bagi mereka, NKRI adalah harga mati.

“Menjaga Kesatuan Negara Republik Indonesia adalah bagian dari keimanan kami,” kata Ridwan, didampingi Sekretaris Rido Munthe.

“Melalui Barisan Ansor Serbaguna (Banser), GP Ansor optimis akan terus menjaga keutuhan bangsa ini karena bagi kami NKRI harga mati,” timpal Sartono, Komandan Banser.

BacaSilaturahmi Kapolda Sumut di Simalungun, Ziarah dan Doa Kesuksesan Pemilu 2019

Di penghujung dialog, Mahasiswa Pascasarjana STT HKBP Pematangsiantar dan GP Ansor Pematangsiantar sepakat sama-sama menjaga toleransi dan kebhinekaan di Kota Pematangsiantar demi terwujudnya Siantar aman dan damai.

Share this: