SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Lesdin Purba, pria berusia 78 tahun ditemukan tewas di perlintasan kereta api (KA) Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Pardomuan, Siantar Timur, Kamis (5/3/2020) sekira pukul 09.30 WIB. Tubuh Lesdin pertama kali ditemukan Lince, warga sekitar. Dia melihat tubuh Lesdin tergeletak sesaat setelah kereta api melintas. Tak hanya itu, tubuh Lesdin pun penuh luka. Kuat dugaan, Lesdin ditabrak kereta api yang baru saja melintas.
Melihat itu, Lince sontak berteriak. Teriakannya kemudian mengundang perhatian warga sekitar. Ratusan orang pun berkerumun di sepanjang perlintasan rel kereta api tersebut untuk melihat jenazah Lesdin.
Awalnya, tak ada seorang pun yang mengenali Lesdin. Hampir satu jam jenazah warga Jalan Kesatria, Kelurahan Siopat Suhu, Siantar Timur itu tergeletak di sana. Hingga akhirnya, seorang ibu paruh baya menangis histeris. Ternyata, Lesdin adalah mertuanya.
“Oh Amang… mase ma boi songon on (Oh ayah mertua, kenapa bisa begini,” jerit Boru Siahaan saat melihat tubuh mertuanya terbujur kaku di perlintasan Rel KA.
Baca: Acara Suka Berubah Duka di Bona Taon STM, Anggotanya Meninggal Ditabrak Kereta Api
Ibu itu pun sempat pingsan. Ia kemudian dipapah dua orang kerabatnya. Lalu, personel Polres Siantar yang tiba di lokasi langsung membawa jenazah Lesdin ke Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
Kapolsek Siantar Timur Iptu Raun Samosir mengatakan, dugaan sementara, kematian Lesdin akibat ditabrak kereta api.
“Korban (Lesdin) kita bawa ke rumah sakit untuk permintaan visum. Apabila nanti pihak keluarga ikhlas menerima kematian korban atau menilai bahwa itu bukan korban tindak kejahatan, kita akan meminta mereka untuk membuat surat pernyataan,” terang Raun.
Baca: Terobos Persimpangan Jalan, Pengendara Sepeda Motor Terkapar Ditabrak Avanza
Sementara, Boru Siahaan, menantu Lesdin menerangkan, beberapa tahun belakangan ini, Lesdin mengalami gangguan pendengaran. Selain itu, di usia tuanya, Lesdin kerap berjalan-jalan tanpa tujuan yang pasti.
“Pendengarannya itu kurang. Amang (bapak) itu suka jalan sana jalan sini. Sudah beberapa kami ingatkan supaya jangan ke sini (lokasi perlintasan kereta api),” katanya.