SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Siti Maimunah menangis histeris saat menyadari kalau korban meninggal dunia akibat ditabrak kereta api di Jalan Tongkol, Kecamatan Siantar Timur, Selasa (17/3/2020), sore, itu ternyata ayahnya Slamet. Pekikan tangis Siti seketika memecah keheningan di rumah bidan tempat ayahnya dirawat sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
“Pak…bapak…! Tadi, bapak maunya di rumah saja. Kenapa bisa begini, pak?” ratap Siti sembari memeluk jenazah ayahnya.
Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, sore itu, Slamet hendak pulang ke rumahnya di Jalan Cumi, Kelurahan Pardomuan, Siantar Timur. Pria berusia 86 tahun itupun berjalan melintasi rel kereta api. Namun nahas di tengah perjalanan pulang, Slamet ditabrak Kereta Api.
Baca: Acara Suka Berubah Duka di Bona Taon STM, Anggotanya Meninggal Ditabrak Kereta Api
Warga sekitar lokasi kejadian segera memberi pertolongan dan membawa korban ke rumah bidan tak jauh dari lokasi kejadian. Namun takdir berkata lain, Slamet akhirnya meninggal dunia sebelum mendapat perawatan medis. Beberapa menit kemudian personel Polsek Siantar Timur tiba dan melakukan olah TKP.
Kapolsek Siantar Timur Iptu Raun Samosir mengungkapkan jika kematian Slamet merupakan murni kecelakaan. Pihak keluarga juga ikhlas menerima kematian korban.
Baca: Hampir Sejam Terbujur Kaku di Rel KA, Wanita Paruh Baya Histeris: Oh, Amang…
Keluarga juga sudah membuat surat pernyataan bahwa kejadian yang dialami Slamet murni kecelakaan. Dikatakan Raun, pihak keluarga juga mengungkapkan jika belakangan korban memang mengalami gangguan pendengaran.