Dugaan Mark Up Harga Bansos Sembako di Siantar, Tiga Item Saja Untung Rp291 Juta
- Kamis, 30 Apr 2020 - 14:06 WIB
- dibaca 4.479 kali
Kemudian untuk beras, menurut Amzar, salahsatu distributor dan supplier bahan pangan partai besar di Siantar Simalungun mengatakan, harga beras untuk IR64 Super ukuran 10kg rata-rata sebesar Rp105 ribu per sak. Harga itu bisa kurang jika pembelian dalam partai besar.
“Kalau beras, harganya cenderung normal. Beda dengan telur,” kata Amzar.
Untuk gula, lanjut Amzar sempat mengalami kenaikan harga hingga Rp18.200 per kilogram (kg). Harga eceran di pasar bahkan sampai Rp20 ribu per kg. Namun medio 14 April hingga 21 April 2020, gula telah mengalami penurunan harga dari Rp18.200 per kg menjadi Rp15.500 per kg.
“Itu harga untuk ngampas (usaha kampasing, red). Kalau kamu butuh banyak, saya bisa kasih kurang lagi,” kata Amzar setengah promosi.
Atas penjelasan para pengusaha bahan pangan itu, diketahui telah terjadi pemahalan harga untuk item beras IR64 Super, sebesar Rp7 ribu per sak. Pemahalan itu diperoleh dengan membandingkan anggaran dana yang direalisasikan Pemko Pematang Siantar untuk bantuan beras sebesar Rp112 ribu per sak, sementara harga pasar Rp105 ribu per sak.
Untuk bahan telur, juga terjadi mark up harga kurang lebih sebesar Rp10 ribu per papan. Pemahalan terjadi setelah membandingkan anggaran dana yang direalisasikan Pemko Pematang Siantar, untuk telur sebesar Rp44 ribu per papan, sementara harga pasar rata-rata sebesar Rp34 ribu per papan.
Baca: Korupsi Dana KUBE, Mantan Kabid Dinsos Jadi Tersangka, Baren Purba Berpotensi
Begitu juga dengan gula, telah terjadi dugaan mark up harga sebesar Rp1.750 per setengah kilogram. Pemerintah Kota Pematang Siantar diketahui merealisasikan dana untuk setengah kilogram gula (500 gram) sebesar Rp9.500. Sementara, harga gula di pasaran untuk setengah kilogram hanya sebesar Rp7.750.