Ratapan Istri Korban Tewas Terseret Banjir di Tanjung Pinggir: Dungo Ho, Hasian..

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Bonaria boru Simarmata menangis histeris sambil mengelus kepala alm suaminya Martin Purba, Minggu (12/7/2020). Dia tak percaya jika suaminya itu telah tiada.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kepergian Martin Purba meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, terutama sang istri Bonaria boru Simarmata. Sampai sekarang, dia tak percaya suaminya itu telah tiada setelah terseret arus banjir di Tanjung Pinggir, Siantar Martoba, Sabtu (11/7/2020).

Wanita 47 tahun itu menangis saat mendapat kabar kematian Martin dari personel Polsek Siantar Martoba.

“Tadi, aku dikabari. Pas kulihat ciri-cirinya, itu memang suamiku,” kata Bonaria, dengan mata berkaca-kaca, saat ditemui di kawasan Ruang Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar, Minggu (12/7/2020) siang.

Bonaria hanya bisa menangis. Dia meluapkan isi hatinya dengan air mata yang terus mengalir. Apalagi, saat jenazah Martin dikeluarkan dari lemari pendingin di ruang jenazah. Ia terus mengelus-elus kepala suaminya itu.

Dungo ho, Bang Martin. Nga huloppa indahan, Bang. I tinggalhon ho sahalak au. Dang adong be donganku na mangolu on. Dungo ho, hasian!(Bangun kamu, Bang Martin. Sudah kumasak nasi untukmu. Kamu tinggalkan aku sendiri. Tidak ada lagi kawanku menjalani hidup ini. Bangun kamu, sayang!” isak Bonaria.

Sempat Berpesan Agar Menunda Pulang 

Bonaria mengisahkan, Sabtu sore, dia sudah berpesan kepada suaminya itu agar tidak pulang ke rumah.

“Pas hujan deras itu, kutelepon dia. Dia bilang lagi di rumah mertuaku di Jalan Rakutta Sembiring. Kubilangnya supaya dia nginap di situ. Nggak usah pulang. Tapi, dia bilang mau pulang,” ucap Bonaria.

BacaBanjir Landa Siantar, Puluhan Rumah Terendam, Pengendara Tewas Terseret Arus

Sebelum percakapan via telepon seluler itu berakhir, Bonaria pun sempat berpesan agar Martin berhati-hati di jalan.

Sehari-harinya, lanjut Bonaria, Martin bekerja sebagai pengumpul barang-barang bekas. Setiap petang, Martin biasanya pulang ke rumah dengan mengendarai becak bermotor (betor).

“Biasanya, jam 5 sore sudah di rumah suamiku. Kayak gitu setiap hari,” ujarnya.

15 Tahun Menikah Belum Dikaruniai Anak

Bonaria mengungkapkan, dia dan Martin sudah 15 tahun membina rumah tangga dan tinggal di Jalan Tuan Rondahaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba. Selama 15 tahun menikah, kata dia, mereka belum dikarunia anak.

BacaBanjir Landa Sinaksak, 37 Rumah Terendam, Penyebabnya Ini…

Bonaria menambahkan, sebelum meninggal, Martin sempat meminta agar pergi bersama ke tukang pangkas.

“Rambutnya kan gondrong, rencana mau pangkas kianlah kami,” pungkas Bonaria.

Share this: