Banjir Landa Sinaksak, 37 Rumah Terendam, Penyebabnya Ini…

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Banjir melanda permukiman penduduk di Jalan Veteran, Gang Perjuangan, Lingkungan III, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun, Kamis (18/6/2020).

TAPIAN DOLOK, BENTENGSIANTAR.com– Banjir melanda permukiman penduduk di Jalan Veteran, Gang Perjuangan, Lingkungan III, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kamis (18/6/2020) siang. Sedikitnya 37 rumah warga terendam air.

Keterangan diperoleh BENTENG SIANTAR dari lokasi kejadian, banjir terjadi sejak Rabu (17/6/2020) malam, ketika hujan deras mengguyur permukiman padat penduduk tersebut. Sedikitnya, 37 rumah terendam banjir. Bahkan, air yang menggenangi permukiman masyarakat itu hingga setinggi 2 meter.

Akibat banjir, sebagian warga memilih mengungsi ke rumah-rumah kerabat yang bebas banjir.

Namun sebagian dari mereka harus berjaga-jaga sepanjang malam untuk mengantisipasi banjir susulan. Akibat banjir itu, aktivitas warga dari Rabu malam hingga keesokan harinya lumpuh.

Jangankan untuk memasak, untuk tidur sebentar pun mereka tak sempat. Mereka khawatir banjir semakin tinggi sehingga harus tetap waspada.

Banjir Paling Parah

Amatan di lokasi, banjir baru mulai surut pada Kamis siang. Diantara mereka ada yang sibuk membersihkan lantai rumah dari air dan lumpur sisa banjir.

Warga juga terlihat membawa barang-barang yang berhasil diselamatkan saat air mulai meluap, seperti kasur dan lemari. Di sisi lain, sejumlah anak-anak terlihat berenang di tengah-tengah banjir tersebut

“Banjir ini sudah mulai jam 7 malam kemarin (Rabu). Ada juga yang barang-barangnya hilang terbawa arus,” kata Fandi, warga sekitar.

Fandi mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir yang paling parah. Sebelumnya, setiap hujan deras, luapan air hanya setinggi mata kaki orang dewasa.

“Ini yang paling gawat. Sampai 2 meter. Rumah pun terendam,” ujarnya.

Masih di lokasi yang sama, Imran, warga lainnya mengungkapkan, banjir tersebut dipicu tersumbatnya gorong-gorong di bawah lintasan kereta api yang tak jauh dari permukiman warga itu.

“Gorong-gorong itu sudah sumbat. Jadi, lokasi ini kan bentuknya seperti kubangan, buangan air dari atas ke sini semua. Buangan air dari pabrik, dari lokasi pembangunan jalan tol ke sini semua,” paparnya.

Imran mengatakan, warga sekitar sudah pernah membersihkan gorong-gorong. “Kalau kelurahan sama kecamatan belum pernah membersihkan itu,” ucapnya.

Imran pun berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun segera bertindak untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Kalau hujan lagi nanti, pasti makin banjir. Mudah-mudahan segera diatasi. Pak JR (Bupati Simalungun) sudah datang ke sini. Sudah ngasih sembako. Katanya mau buat dapur umum juga,” ujarnya.

Share this: