Jenazah Wanita Dimandikan Pria Bukan Muhrim, BKPRMI: Bisa Jadi Pelecehan Seksual

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
BKPRMI dan Al Washliyah Siantar saat mendatangi Balai Kota Siantar, Senin (28/9/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kasus jenazah wanita dimandikan empat orang pria bukan muhrim di RSUD dr Djasamen Saragih telah mengecewakan banyak pihak. Tindakan keempat petugas bilal mayit itu juga dinilai telah melukai umat Muslim.

Menurut Ketua Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Pematang Siantar Faidil Siregar, keempat petugas medis pria yang memandikan jenazah wanita bukan muhrimnya itu terindikasi mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan, lebih dari itu, Faidil menduga keempat petugas pria itu terindikasi melakukan pelecehan seksual.

“(Jenazah wanita) tanpa busana dilihati. Bisa jadi itu terindikasi pelecehan seksual,” ujar Faidil, usai mendatangi Balai Kota Siantar, Senin (28/9/2020).

Maka dari itu, Faidil meminta Pemko Siantar segera menentukan sikapnya, selambat-lambatnya dalam dua hari. Menurutnya, kekondusifan dan kerukunan antar umat beragama akan terpecah di Kota Siantar, jika pemko tidak segera mengambil langkah bijak dalam persoalan itu.

“Kita tidak inginkan itu (perpecahan). Pemerintah harus segera mengambil sikap,” tegas Faidil.

Baca:Empat Petugas Pria Memandikan Jenazah Wanita di RSUD Siantar, MUI Bertindak

Selain itu, Faidil  juga meminta Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Djasamen Saragih dr Ronald Saragih agar meminta maaf kepada seluruh umat Muslim, melalui media cetak maupun online.

“Jika beliau sudah meminta maaf, mungkin kami akan reda,” ujarnya.

Share this: