SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pencanangan Kelurahan Banjar (Kampung Banjar), Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, sebagai kawasan Bersih Narkoba (Bersinar) gagal. Sejak pencanangan dilakukan Walikota Hefriansyah bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut pada Kamis (31/10/2019), lalu hingga kini tidak ada laporan atas aktivitas peredaran narkoba di Kampung Banjar.
Masyarakat yang diharapkan berpartisipasi dalam upaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika justru terkesan melindungi. Bahkan, terduga bandar narkoba dianggap sebagai pahlawan.
“Bandar (narkoba di Kampung Banjar) dianggap pahlawan. Jadi, terkesan dilindungi (masyarakat),” kata Joko Sirait, Humas BNN Kota Siantar, Kamis (22/10/2020).
Joko menjelaskan, dalam program Bersinar, pihaknya bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah setempat, seperti RT, RW, dan aparatur kelurahan, untuk memberantas narkoba.
“Tapi, partisipasi masyarakat dan pemerintah setempat (dalam pemberantasan narkoba) kurang. Sampai sekarang, belum ada laporan (soal peredaran narkoba di Kampung Banjar,” jelas Joko.
Baca: Narkoba Masih Beredar di Kampung Banjar Siantar, Ada Dua ‘Pemain Baru’
Meski begitu, sambung Joko, pihaknya masih terus menjalin komunikasi dengan masyarakat dan pemerintah setempat agar mau melaporkan aktivitas peredaran narkoba di Kampung Banjar.
“Kita juga menjalin komunikasi dengan Polres Siantar soal pemberantasan narkoba di Kampung Banjar. Makanya, polisi sering menangkap di sana,” kata Joko.
Di sisi lain, Joko mengaku, pihaknya kesulitan dalam pemberantasan narkoba. Selain karena jumlah personel yang minim, BNN Siantar juga menaungi wilayah hukum Kabupaten Samosir dan Toba.
“Sementara, personel kita hanya 24 orang. Makanya, kita sangat berharap itu partisipasi masyarakat dan pemerintah setempat dalam pemberantasan narkoba ini,” pungkas Joko.
Sekadar diketahui, dalam beberapa waktu belakangan, personel Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Siantar telah menangkap sejumlah penyalahguna sabu dari Kampung Banjar. Hal itu membuktikan bahwa tidak ada laporan bukan berarti Kampung Banjar sudah bersih narkoba.
Terpisah, Sekjen LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) Kota Siantar Dalwinder Singh mengaku sangat prihatin melihat peredaran narkoba di Siantar, terutama di era kepemimpinan Walikota Hefriansyah, peredaran narkoba semakin marak.
Maka, dibutuhkan keseriusan pemerintah kota, kepolisian dan Badan Narkotika Nasional, dalam pemberantasan narkoba di Siantar.
Dia mengungkapkan, beberapa lokasi yang menjadi pusat peredaran narkoba, antara lain di Jalan Bola kaki, Jalan Singosari, Jalan Seram, dan Jalan Flores, seluruhnya di Kelurahan Banjar (Kampung Banjar).
“Kita menduga, lokasi-lokasi itu menjadi sarang peredaran narkoba, mulai dari ganja, ekstasi dan sabu,” ungkap Dalwinder.
Baca: Kampung Banjar Digerebek Lagi, Pengedar Simpan Ganja di Celana Dalam
Oleh sebab itu, Dalwinder berharap, siapa pun nantinya Walikota Siantar kedepan agar memiliki program dalam pemberantasan narkoba.
“Kita harap ada solusi pemberantasan narkoba. Bagaimana kita mau membangun bila warganya, khususnya anak muda, jika sudah dicekoki narkoba,” imbuh Dalwinder.
Untuk diketahui, dari informasi dihimpun BENTENG SIANTAR, bisnis narkoba di Kampung Banjar kini dikendalikan beberapa terduga bandar. Sebelumnya, ada dua terduga bandar narkoba di Kampung Banjar; masing-masing berinisial RK dan Bdl.
Namun sekarang, ada dua nama lagi yang menjadi terduga bandar narkoba yang bermarkas di Kampung Banjar. Keduanya berinisial DM dan BH alias TT.
Terduga bandar berinisial DM dan BH alias TT, mengendalikan bisnis narkoba itu dari Jalan Singosari, Gang Sumber Sari.
“Masyarakat di sini sudah resah. Mereka (para terduga bandar) seperti kebal hukum,” keluh salah seorang warga Jalan Singosari.
Dari informasi warga ini, para terduga bandar itu mengendalikan bisnis narkobanya di sekitaran pinggir sungai, tepatnya di dekat jembatan, yang ada di Gang Sumber Sari. Biasanya, praktik peredaran narkoba itu berlangsung pada Senin hingga Jumat. Dan, terkhusus pada Sabtu dan Minggu, penjualan narkoba hanya sampai siang hari.
“Kalau Sabtu dan Minggu jarang sampai sore atau malam hari. Mainnya (edar narkoba) Senin sampai Jumat,” pungkas sumber.
Diberitakan sebelumnya, bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara, Walikota Pematangsiantar Hefriansyah telah mencanangkan Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat, sebagai kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) pada tahun 2019. Pencanangan dilakukan di halaman Sekolah Dasar, Jalan Bola Kaki, Kamis (31/10/2019).
Baca: Tim Gabungan Gerebek Kampung Banjar, Dua Pengedar Ditangkap
Henfriansyah dalam kata sambutannya, menyampaikan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba semakin luas, khususnya di Kelurahan Banjar perlu dukungan dan perhatian seluruh pihak.
Dia mengajak seluruh komponen masyarakat Kelurahan Banjar untuk bekerja sama mengoptimalkan seluruh sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam agar lebih keras lagi dalam memberantas narkoba sampai tuntas.
“Mari kita ciptakan lingkungan bersih narkoba (Bersinar) mulai dari lingkungan terkecil, diri sendiri, keluarga kita, RT, RW, kelurahan, dan seterusnya,” ajaknya.
Baca: Polda Sumut Serang Markas Narkoba Kampung Banjar, 2 Orang Ditangkap
Pada kesempatan itu, Hefriansyah mengintruksikan seluruh jajaran pejabat Pemko Pematang Siantar untuk bersama-sama melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan di Kelurahan Banjar guna menciptakan kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar).