SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Asisten II Zainal Siahaan, mewakili Walikota Siantar Hefriansyah menghadiri Mapaba Raya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di STAI Samora Kota Pematang Siantar, Jalan Kaveleri, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Minggu (17/10/2021).
Dalam sambutan yang dibacakan Zainal, Hefriansyah menyampaikan, organisasi mahasiswa merupakan salah satu wadah melatih kedisiplinan, keberanian, kerjasama, dan jiwa kepemimpinan. Mahasiswa yang terbiasa aktif dalam suatu organisasi biasanya akan lebih peka, lebih kritis, dan lebih aktif ketika menyikapi berbagai isu dan dinamika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Sikap tersebut tentunya sejalan dengan peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat,” kata Hefriansyah.
Hefriansyah melanjutkan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan Islam yang paling tua di tanah air merupakan wadah yang sangat tepat untuk menggembleng jiwa kepemimpinan, semangat keislaman, serta rasa kebangsaan.
“Dalam kiprahnya selama ini, kader-kader PMII telah terbukti mampu menerjemahkan visi keislaman dan kebangsaan yang inklusif, toleran serta moderat,” kata Hefriansyah.
Baca: Silaturahmi ke NU Siantar, Duduk di Lesehan, Bercerita, Asner Berasa di Rumah Sendiri
Baca: KPK Diminta Segera Tuntaskan Kasus Dugaan Suap yang Libatkan Hasim
Kader PMII, sambung Hefriansyah, merupakan generasi penerus bangsa. Hefriansyah yakin, dari kader PMII akan lahir generasi handal, cerdas, ilmiah, nasionalis, dan bertanggungjawab terhadap agama dan negara, serta akan berperan menjadi pemimpin masa depan, termasuk di Kota Pematang Siantar.
“Untuk itu, kegiatan yang dilakukan ini sebagai salah satu langkah dalam menyiapkan kader-kader yang berkualitas dan memiliki kesiapan dalam mendorong kemajuan,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya..
PMII Harus Tetap Menegakkan Hubbul Wathan Minal Iman
PMII Harus Tetap Menegakkan Hubbul Wathan Minal Iman
Hefriansyah berharap, PMII mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Saat ini, ada kecenderungan semakin merebaknya intoleran, radikalisme, sikap egois, fanatisme di sebagian masyarakat, ujaran kebencian, hoaks, fitnah, saling menghina, dan perdebatan yang tidak produktif, tidak sehat, serta mengancam semangat persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.
“Jika situasi seperti itu terus menerus dibiarkan dan berlarut-larut, maka perpecahan masyarakat menjadi sebuah ancaman yang nyata di depan mata dan pada akhirnya akan mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Hefriansyah juga menerangkan, Islam merupakan agama Rahmatan Lil ‘Alamin, agama yang selalu membawa pesan damai dan semangat saling menghargai.
Hal ini menjadi tugas para aktivis muda Islam, termasuk para kader PMII, untuk menampilkan wajah Islam yang teduh, damai, dan selalu menghargai setiap perbedaan dengan bermartabat. Maka dari itu, diharapkan para kader PMII tetap menegakkan Hubbul Wathan Minal Iman, artinya mencintai tanah air adalah sebagian dari Iman.
Baca: Al Jam’iyatul Washliyah Siantar Ingin Fokus ke Pendidikan dan Dakwah
Baca: Unjuk Rasa Tolak RUU Omnibus Law di Siantar: Dewan Pengkhianat Rakyat, Keluar!
Hefriansyah mengajak PMII untuk tetap bermitra dengan pemerintah untuk bersama-sama melakukan gerakan perubahan, khususnya di Siantar.
“Dukungan sahabat-sahabat PMII dalam mensukseskan program pemerintah sangat kami harapkan, termasuk dalam mewujudkan Siantar yang semakin mantap, maju, dan jaya,” pungkas Hefriansyah.