SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Warga di sekitaran belakang Pabrik PT Bumi Sari, Gang Inpres, Jalan Medan, Kelurahan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, dihebohkan dengan ditemukannya sesosok pria, Minggu (10/4/2022) pagi.
Pria beruban itu ditemukan meninggal dunia dalam kolam ikan yang bersebelahan dengan sungai.
Saat ditemukan, pria yang ditaksir berusia sekitar 60 tahun itu dalam keadaan telungkup tanpa memakai celana. Pria itu hanya memakai kaos putih yang dipenuhi lumpur dan sampah.
Hizkia Manurung (26) dan Ebok (28), warga setempat, menjadi orang pertama yang menemukan jasad pria itu.
“Tadi pagi, kami mencari ikan di sini (lokasi kejadian),” kata Ebok, kepada BENTENG SIANTAR.
Baca: Tangis Naomi Marpaung, Ibunda Bocah Korban Hanyut di Sungai Padang
Baca: Satu Keluarga Hanyut di Sungai Bahapal, 5 Meninggal, 1 Orang Hilang
Mereka menemukan jenazah pria itu saat hendak pulang ke rumahnya. Awalnya, Hizkia dan Ebok mengira jika yang mereka lihat itu adalah boneka.
“Kami pikir boneka. Pas kami dekati, nampak (kelihatan) pantatnya. Rupanya (ternyata, red), mayat,” ucap Ebok.
Setelah itu, Hizkia dan Ebok langsung memberitahukan temuan itu kepada warga sekitar lainnya.
Hasil Identifikasi Polsek Siantar Martoba..
Hasil Identifikasi Polsek Siantar Martoba..
Belum diketahui pasti identitas pria tersebut. Dugaan sementara, pria itu hanyut terseret arus sungai yang meluap akibat hujan deras pada Sabtu (9/4/2022) malam.
Hasil identifikasi oleh personel Polsek Siantar Martoba, ditemukan bekas luka akibat benturan batu pada wajah pria itu.
Dari lokasi kejadian, jenazah pria itu kemudian dibawa ke Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Siantar menunggu kedatangan keluarganya.
Baca: 58 Rumah Terendam, 3 Rusak, Warkop Hanyut Terbawa Arus Banjir di Tanjung Tongah
Baca: Mengenang Bagas Sijabat, Remaja Non-Muslim di Lubuk Pakam, Rajin Bangunkan Orang Sahur
Kapolsek Siantar Martoba AKP Raun Samosir membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Sejauh ini, polisi masih menyelidiki identitas pria dan keluarganya.
“Penyebab kematian juga masih dalam penyelidikan,” pungkas Raun.