SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Masyarakat dari Kelurahan Gurilla dan Bah Sorma, Kecamatan Siantar Sitalasari, menggelar aksi menginap di Kantor Walikota Pematang Siantar, Rabu (19/10/2022) malam.
Aksi menginap itu dilakukan sebagai bentuk protes atas penggusuran yang dilakukan pihak PTPN III Unit Kebun Bangun terhadap laham yang sudah mereka kuasai sejak 18 tahun silam.
Sekitar 100 masyarakat bergabung dalam aksi tersebut. Bahkan, ada orangtua membawa anak serta bayi mereka.
Orangtua yang membawa anaknya sempat terdengar menyuruh anaknya kembali ke rumah.
“Pulanglah, nak. Kami mau tidur di sini (depan Kantor Walikota),” kata salah seorang ibu kepada dua anaknya.
Baca: Belasan Tahun Berlalu PTPN III Baru Datang, Lahan Terlanjur Diusahai Warga
Baca: Perkara Lahan di Sekitar Taman Hewan, Antara Lilis Yang Cerdik dan Ng Sok Ai si Pemilik Tanah
Namun, sang anak menolak. Mereka memilih tidur di aspal beralaskan tikar dengan orangtua mereka.
Dalam aksi tersebut, seruan copot Walikota Susanti pun berkumandang. Masyarakat menganggap, Susanti tidak peduli akan nasib mereka.
“Copot…copot Susanti. Copot Susanti!” teriak warga.
Sekadar diketahui, lahan seluas 91 hektare tersebut dihuni 200 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1500 jiwa. Di lahan tersebut, masyarakat mendirikan rumah, rumah ibadah, dan lahan pertanian.
Baca: Perkara Tanah di depan Taman Hewan Siantar, BPN: Hanya Ada Satu Sertifikat
Baca: PTUN Batalkan SHM Lahan Ng Sok Ai di depan Taman Hewan Siantar
Lalu, terhadap lahan HGU itu, PTPN III berencana mengosongkannya dengan merobohkan bangunan yang ada di sana. PTPN III akan menanam kepala sawit di lokasi tersebut. Pengosongan dan penanaman sawit pun sudah dilakukan.
Pihak PTPN III berpendapat, lahan tersebut merupakan aset negara yang harus diselamatkan.