SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Suasana santai di warung tuak Ribut Situmorang alias pak Wenri, pada minggu siang berubah mencekam di malam harinya. Pengunjung yang semula riang menikmati alunan lagu karaoke seketika panik begitu melihat seorang pengunjung yang lainnya roboh bersimbah darah.
Korbannya Ricardo Sihotang. Pria 37 tahun. Ia ditikam saat hendak meninggalkan warung tuak yang beralamat di Jalan Bah Birong Ujung, Gang Ketring Sirait, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar. Insiden penikaman itu mengakibatkan suami dari L Sarma Silitonga (36) itu menghembuskan nafas terakhir.
Sementara, pelaku penikaman terhadap korban adalah Benni N Sitanggang. Pelaku yang sehari-hari bekerja di catering milik Kliwon Sirait, itu kini jadi buronan polisi.
Informasi dihimpun BENTENG SIANTAR, insiden penikaman itu terjadi pada Minggu (13/11/2022) malam. Tapi, korban Ricardo Sihotang sudah berada di warung tuak milik Ribut Situmorang itu sejak Minggu siang sekira pukul 14.00 WIB.
Selain korban, juga ada pelaku Benni Sitanggang dan Kliwon Sirait di sana. Mereka duduk di meja terpisah.
Korban Ricardo duduk di meja bagian tengah. Pelaku Benni duduk di meja sebelah kanan korban. Sedang Kliwon Sirait duduk di meja depan.
Baca: Keji, Suami Mutilasi Istri di Dolok Sanggul, Kepala Dipenggal, Tangan Direbus Lalu Dibakar
Baca: Selisih Paham Berakhir Duka di Kedai Tuak Sibolangit
Saat itu, Ricardo sedang karaokean. Sedang Benni bermain handphone. Kliwon tidur-tiduran.
Tapi, ketiganya sama-sama menenggak tuak, minuman tradisional khas Batak.
Nah, sekira pukul 16.00 WIB, entah kenapa korban Ricardo Sihotang mengatakan; “Naeng Marende SIRAIT SAKKILIK (mau bernyanyi SIRAIT SAKKILIK, red).
Kliwon Sirait yang saat itu tidur-tiduran di meja depan korban seketika merespon. Dia protes ke Ricardo Sihotang: “kenapa kayak gitu?”
Namun, korban Ricardo cuek saja. Dia tetap saja bernyanyi.
Melihat sikap acuh korban Ricardo, Kliwon Sirait pun kembali tidur-tiduran.
Tapi siapa sangka. Benni yang sejak awal berdiam diri di mejanya, langsung bergegas mengikuti korban Ricardo saat hendak beranjak dari warung tuak.
Baca: Lapo Tuak, Tempat Nongkrong Orang Batak
Baca: Miris! Adu Mulut Berujung Penikaman di Warung Tuak Saribudolok
Baru sekira dua meter, korban melangkahkan kaki, disitu lah Benni menyerangnya. Pria yang belakangan diketahui bermukim di Jalan Sekka Nauli, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, itu ditikam pakai belati.
Akibat tikaman senjata tajam tersebut, Ricardo pun roboh bersimbah darah.
Motif, Pelaku Tidak Terima Majikannya Diolok-olok
Motif, Pelaku Tidak Terima Majikannya Diolok-olok
Melihat itu, pemilik warung tuak Ribut Situmorang mendatangi pelaku: “Kenapa kau tikam dia?”.
Dan, dijawab oleh pelaku: “diejek tulangku (taukenya, red).” Lalu, Benni melarikan diri.
Sementara, korban Ricardo langsung dibawa ke Rumah Sakit Vita Insani Kota Pematang Siantar. Namun, nyawa korban tidak tertolong. Oleh pihak medis, Ricardo Sihotang dinyatakan telah meninggal dunia.
Polisi yang mendapat laporan kejadian, langsung bergerak ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian pekara (TKP).
Atas kejadian itu, penyidik Polres Siantar telah menerima laporan pengaduan istri korban L Sarma Silitonga. Kemudian meminta keterangan dari saksi-saksi, pemilik warung tuak Ribut Situmorang (51), Kliwon Sirait (41), warga Jalan Bah Birong Ujung, Gang Ketring Sirait, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara.
Dari TKP, polisi telah mengamankan barang bukti 1 bilah pisau bergagang besi yang gagangnya telah patah.
Baca: 10 Tahun Anggota Dewan, Cekcok di Warung Tuak, Kawan Sendiri Ditusuk Hingga Tewas
Baca: Lagi, Aksi Polisi Koboi di Binjai, Letuskan Senjata di Warung Tuak
Kapolres Siantar AKBP Fernando menuturkan, jenazah korban dibawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diotopsi. Sementara, pelaku Benni masih dalam pengejaran.
Dikutip dari KamusDaerah.com, sangkilik atau sakkilik (Bahasa Batak Toba). Artinya: kutu anjing (Bahasa Indonesia).