SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kematian Renova Suryani Panjaitan (38), istri oknum polisi yang nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, Rabu (1/11/2023), pagi, masih menjadi topik hangat publik Kota Pematang Siantar.
Terutama mengenai motif korban bunuh diri disebut diduga karena beban berat pekerjaan, masih mendapat reaksi beragam dari warga.
Bermacam ragam opini dan spekulasi liar menghiasi ruang publik, mengingat korban adalah seorang yang berpendidikan (gelar S2 dari USU-Magister Kesehatan Masyarakat), pekerjaan tetap sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Pemko Pematang Siantar.
Suaminya Bripka Jefri Gultom, juga bukan orang sembarangan di Polres Simalungun. Ia punya gelar akademik SH MH dan bertugas sebagai penyidik di Unit Tipikor.
Sebagai seorang wanita, almh Renova juga sangat beruntung. Ia dikaruniai tiga orang anak (lengkap). Dua orang laki-laki dan satu perempuan.
Jika melihat sederet hal-hal tentang almh Renova tersebut, tidak berlebihan jika korban disebut tergolong berlatar belakang ekonomi kelas menengah ke atas.
Baca: Akhir Tragis Istri Oknum Polisi di Siantar, Gantung Diri di Pintu Dapur Rumah
Baca: Janda Cantik Ditemukan Tergantung di Usaha Salon Miliknya, Hanya Pakai Kemeja dan Celana Dalam
Nah menjawab ragam opini dan spekulasi liar yang menghiasi ruang publik itu, Benteng Siantar kemudian menelusuri keseharian sosok Renova Panjaitan di lingkungan tempatnya bekerja, Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar, Kamis (2/11/2023).
Di kantor dinas yang beralamat di Jalan Sutomo Kota Pematang Siantar itu, awak media bertemu Misran Pais, atasan langsung almh Renova di Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar. Misran sendiri menjabat sebagai Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
Dari Misran diketahui, Renova bertugas di Bidang P2P selama kurang lebih 1,5 tahun. Sebelumnya, bidang Yankes (Pelayanan Kesehatan) bagian SDM.
Nah di Bidang P2P, Renova bertugas menentukan jumlah vaksin kebutuhan puskesmas dan mengajukannya ke provinsi. Kemudian melakukan monitoring penyaluran ke puskesmas-puskesmas se-Kota Pematang Siantar.
“Jadi, ibu (almh Renova) ini khusus menangani vaksin itu saja. Nah, bagian laporan-laporan yang lain ada kawannya dua orang lagi,” sebut Misran Pais, yang mengaku baru selesai mengikuti rapat bersama Direksi RSUD dr Djasamen Saragih yang dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan, drg Irma Suryani.
Dia menyampaikan jika pekerjaan mereka di dinas sekarang ini reguler. Berbeda ketika pandemi Covid-19, yang membuat mereka harus bekerja lembur.
“Kalau sekarang kita gak seperti itu,” kata Misran.
Sehingga kalau korban disebut sering pulang malam-malam, dia tidak begitu yakin. Apalagi dilihat dari absen finger di kantor Dinas Kesehatan, paling jam-jam empat lewat sudah pulang.
Bahkan, sehari sebelum kejadian, korban hanya bekerja setengah hari. Dan, dia tidak kembali ke kantor selepas jam istirahat.
Baca: Tertekan Diadukan Kawin Halangan, Istri Kedua Disuruh Tidur Lalu Gantung Diri
Diakui Misran, belakangan ini, Renova memang terlalu banyak diam dan termenung. Sementara, yang bersangkutan sejauh yang dia ketahui sama sekali tidak memiliki persoalan di kantor.
“Orangnya baik,” kata Misran.
Kemudian mengenai informasi yang menyebutkan jika korban pernah mengusulkan pindah tugas, Misran selaku atasan mengaku tidak pernah menerima usulan itu dari yang bersangkutan. Baik usulan lisan maupun tulisan.
Sehingga, menurut Misran, kalau misalnya keterpaksaan mengakhiri hidup karena beban kerja, dia mengaku kurang yakin. Sebab almh Renova, menurut Misran merupakan sosok pekerja.
Sebelumnya, salahseorang staf Dinas Kesehatan bernama Suwondo juga mengatakan hal senada jika Renova dari yang dia tahu tidak pernah lama-lama pulang dari kantor
“Setahu saya, cepat-cepatnya dia pulang,” kata Suwondo.
Untuk diketahui, pihak Sat Reskrim Polres Siantar sebelumnya berencana melakukan otopsi terhadap jenazah almarhum Renova Panjaitan ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Tebing Tinggi. Namun rencana itu urung dilakukan mengingat adanya pernyataan tidak keberatan dari suami korban Bripka Jefri Gultom maupun dari pihak keluarga korban.
Baca: Alex Panjaitan, Anggota DPRD Siantar Bunuh Diri, Begini Sosoknya
Baca: Kisah Cinta Kandas Dua Hari Jelang Pernikahan, Sang Pria Bunuh Diri
Diberitakan sebelumnya, korban ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi tubuh tergantung di dapur rumahnya, Komplek Perumahan Pondok Indah, Jalan Naga Huta, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang siantar, Rabu (1/11/2023) pagi sekira pukul 06.10 WIB.