Kepemimpinan Rektor USI Harus Didukung, Bukan Direcoki
- Minggu, 12 Nov 2023 - 20:49 WIB
- dibaca 72 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Universitas Simalungun atau USI merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara.
USI kini dipimpin seorang rektor bergelar doktor dan merupakan alumni USI itu sendiri, yakni Dr Sarintan Efratani Damanik MSi.
Demi kemajuan perguruan tinggi kebanggaan warga Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun tersebut, sebaiknya para oknum di internal kampus yang selama ini kerap merecoki USI demi kepentingan sesaat dan pragmatis didesak sadar diri dan lebih baik mundur jika tujuannya demi kepentingan pribadi.
Hal itu ditegaskan Saddan Sitorus, alumni Fakultas Hukum USI, kini menjadi seorang advokat yang cukup berhasil di Jakarta.
Menurut mantan Ketua Cabang GMKI Pematang Siantar-Simalungun tersebut, USI sebagai kampus swasta, seharusnya keluar dari permasalahan-permasalahan yang tidak mendorong kemajuan kampus dalam dunia pendidikan, apalagi sampai adanya kepemimpinan yang cacat formil.
Cacat formil dimaksud, semisal adanya para pemimpin di USI yang justru bukan berlatar belakang sarjana, sudah uzur, pernah dipidana, atau justru bermasalah dari sisi kesehatan dan kemampuan akademis yang memadai.
“USI zaman transformatif ini, seharusnya sudah lebih energik dalam meningkatkan performa sebagai universitas, melalui visibility, transparency dan excellence,” kata Saddan, dalam keterangan tertulisnya.
Hal itu kata dia, demi meningkatkan mutu dan dapat disejajarkan di antara kampus-kampus swasta, terkhusus yang sudah memberikan terobosan positif melalui alumni dan tenaga pendidik.
Saddan menyoroti isu menguasai atau conflict of interest di kampus USI. Seharusnya kata dia, itu bukan menjadi persoalan utama, karena USI punya potensi untuk menjadi kampus yang melahirkan generasi-generasi unggul.
Para pemimpin di USI semestinya berkutat dalam mempersiapkan, bagaimana tenaga pendidik dan mahasiswa bisa bersaing dan menjadi promotor di lingkungannya dan masa depannya.
“Kepemimpinan Rektor Dr Sarintan Damanik harus didukung menjadi maksimal. Bukan justru direcoki, apalagi tidak memberikan solusi bagaimana USI menjadi trendsetter di dunia pendidikan melalui prestasinya,” tandas dia.
Menurut Saddan, sebagai alumni sangat mendukung perubahan terbaik saat ini di USI.
Jika pun ada yang salah, dia berharap agar semua bersama-sama menelusuri dengan baik agar tidak terjustifikasi oleh sesuatu yang tidak bisa dibuktikan.
Baca: Rektor USI Terpilih Sarintan Damanik Diadukan ke Polda Sumut, Dugaan Plagiat Karya
Baca: Ini Kiat Susanti Menekan Angka Pencari Kerja yang Semakin Tinggi di Siantar
Disebutnya, USI harus berkolaborasi dan inovatif sehingga ketika bertindak ada hasil kajian ilmiah, dan bukan karena ‘ada apa-apanya’.
“Ingat USI adalah dunia pendidikan swasta. Jika secara terus-menerus mencari kesalahan dan tidak ada solusi pasti, maka masyarakat akan menilai. Bisa saja jadi catatan penting, dan berakhir dengan kesimpulan yang membabi buta, tanpa fakta yang sebenarnya. Ini poin penting karena bisa memberikan efek negatif bagi USI,” katanya mengingatkan.