SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Sebuah pertemuan tanpa undangan resmi tersaji di Siantar Auto Car Wash, Jalan Rakutta Sembiring, Kelurahan Naga Pita, Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar, Senin (27/11/2023) malam. Ratusan warga tumpah ruah memadati lokasi acara.
Menarik karena dalam pertemuan itu, ada Ahmad Doli Kurnia Tanjung, yang saat ini kembali mencaleg untuk DPR RI. Cuma aneh, karena ternyata, Ketua KPU Siantar, M Isman Hutabarat juga hadir. Bahkan, ikut berbicara di hadapan warga yang didominasi kaum perempuan itu.
Sekilas pandang, pertemuan berlangsung formil. Ada pembukaan, inti acara sampai penutupan. Tapi, tidak ada spanduk. Sebuah media informasi yang biasanya berukuran besar dan membentang. Biasa, berisi tulisan tentang judul kegiatan.
Belakangan didapat informasi jika pertemuan itu merupakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) oleh KPU RI. Informasi itu didapat dari secarik kertas undangan tanpa kop surat, tanpa tanda tangan, dan stempel yang diterima warga dari oknum yang mengaku dari ASN KPU RI.
Penasaran, BENTENG SIANTAR kemudian menemui Ketua KPU Siantar, M Isman Hutabarat di kantornya, Jumat (1/12/2023). Dari Isman, diketahui benar bahwa acara itu merupakan sosialisasi pendidikan pemilih.
Baca: Kantor KPU Didemo, Massa Anarkis, Kotak Suara Dirampok
Baca: Arahan Mendagri, Penertiban Atribut Kampanye di Siantar
Keberadaan dia di sana atas penugasan dari KPU RI untuk memberikan sambutan pembukaan acara. Sedangkan, kehadiran Ahmad Doli Kurnia Tanjung, sebagai narasumber, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi II DPR RI.
“Kita hanya diminta fasilitasi dan memberi sambutan. Yang lain-lainnya, KPU RI yang menyiapkan,” kata Isman Hutabarat.
Namun, Isman Hutabarat enggan menunjukkan surat penugasan dia dari KPU RI. Isman berdalih, jika surat tugas KPU RI untuk dia adalah dokumen internal.
Baca: Kunker ke Siantar, Ketua Komisi II DPR RI Serap Informasi Kesiapan Pemilu 2024
Baca: Penertiban APK Tanpa Pandang Bulu di Siantar
Kemudian, mengenai ketiadaan spanduk kegiatan di lokasi acara, Isman beralasan jika terjadi keterlambatan saat pegawai yang ditugasi untuk urusan spanduk, datang terlambat.
“Terakhir cuma dibentangkan begitu untuk foto bersama,” tandas Isman Hutabarat, seraya berjanji akan mengirimkan bukti foto ke wartawan.