Longsor Parapat, Tukang Peti Mati Itu Rela Hilang Nyawa Demi Istri dan 3 Anaknya
- Kamis, 13 Des 2018 - 19:20 WIB
- dibaca 9.562 kali
Ternyata, sesampainya di kamar mandi, terdengar suara gemuruh. Dan, korban spontanitas mendorong istrinya sampai keluar dari kamar mandi.
“Saya kaget dan sempat terjatuh. Lalu, saya berdiri dan berjalan menuju ruang depan. Tidak lama kemudian langsung terjadi longsor dan suami saya ikut tertimbun. Saya pun berusaha menyelamatkan diri dan membawa ketiga anak saya keluar rumah,” kata Renta, dengan mata berkaca-kaca.
Peristiwa tragis ini, selain menelan korban jiwa juga mengakibatkan rumah dan tempat usaha peti mati milik korban porak-poranda. Hampir 90 persen kerusakan dengan kerugian berkisar Rp80 juta.
Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno menuturkan, proses evakuasi berlangsung hampir satu jam. Hal itu dikarenakan banyaknya material longsor yang menimpa rumah korban. Ia mengungkapkan, jenazah korban ditemukan di bagian kamar mandi dan dalam kondisi tidak bernyawa.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Donni Sinaga menyampaikan turut berdukacita atas musibah yang menimpa keluarga Garoga. Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
Baca: Hujan Deras Selama Dua Jam, Dua Rumah di Kelurahan Banjar Longsor
Baca: Suami Istri Tewas Terbawa Arus Bah Bolon, Rumahnya Ikut Terseret
Terutama kepada masyarakat yang bermukim di dekat tebing dan rawan terjadi longsor, disarankan agar mencari tempat tinggal yang lebih nyaman, seperti di rumah saudara. Imbauan itu penting sekali diperhatikan mengingat saat ini curah hujan tinggi dan rawan sekali terjadi longsor.