Benteng Siantar

Longsor Parapat, Tukang Peti Mati Itu Rela Hilang Nyawa Demi Istri dan 3 Anaknya

Rumah sekaligus tempat usaha jual peti mati milik Garoga Rumahorbo porak-poranda akibat terkena reruntuhan longsor pada Rabu (12/12/2018) malam. Akibat musibah itu, Garoga meninggal dunia.

PARAPAT, BENTENGSIANTAR.com– Aksi heroik Garoga Rumahorbo (44) telah menyelamatkan nyawa istrinya Renta boru Sirait (40), dalam musibah tanah longsor yang menimpa rumah sekaligus tempat bisnis peti mati miliknya, Rabu (12/12/2018) malam sekira pukul 22.00 WIB. Tapi nahas, warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, ini justru terjebak dalam reruntuhan material longsor.

Warga bersama petugas kepolisian yang mendapat laporan adanya bencana itu bergegas ke tempat kejadian perkara (TKP) dan berusaha mengevakuasi korban dari reruntuhan. Tapi nasib berkata lain, Garoga saat pertama kali ditemukan sudah tidak bernyawa.

Renta boru Sirait tak henti-hentinya menangis. Ibu dari tiga orang anak ini bahkan histeris saat melihat tubuh suaminya dievakuasi dari reruntuhan.

Oleh petugas Polsek Parapat bersama-sama dengan pihak kecamatan kemudian mengevakuasi jenazah Garoga menggunakan mobil patroli ke RSUD Parapat untuk keperluan visum. Setelah itu, jenazah korban disemayamkan di rumah mertua korban Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat, berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Rencananya, pengebumian korban dilangsungkan pada Jumat (14/12/2018).

Jenazah Garoga Rumahorbo disemayamkan di rumah mertuanya, sekira 500 meter dari TKP di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Kamis (13/12/2018).

Istri korban Renta br Sirait, ketika ditemui di rumah duka, Kamis (13/12/2018), menuturkan, sebelum kejadian, suaminya baru pulang dari kedai. Tiba di rumah, suaminya sempat meminta dimasakkan telur goreng.

BacaLongsor di Jalan Lintas Siguragura, 2 Warga Meninggal dan 8 Orang Hilang

BacaDiterjang Longsor Usai Hadiri Rapat Panitia Natal, SMPN 2 Jorlang Hataran Berduka

Selesai makan, lanjut Renta, korban berjalan menuju kamar mandi. Melihat korban sempoyongan, Renta langsung memapah sampai ke kamar mandi.

Ternyata, sesampainya di kamar mandi, terdengar suara gemuruh. Dan, korban spontanitas mendorong istrinya sampai keluar dari kamar mandi.

“Saya kaget dan sempat terjatuh. Lalu, saya berdiri dan berjalan menuju ruang depan. Tidak lama kemudian langsung terjadi longsor dan suami saya ikut tertimbun. Saya pun berusaha menyelamatkan diri dan membawa ketiga anak saya keluar rumah,” kata Renta, dengan mata berkaca-kaca.

Peristiwa tragis ini, selain menelan korban jiwa juga mengakibatkan rumah dan tempat usaha peti mati milik korban porak-poranda. Hampir 90 persen kerusakan dengan kerugian berkisar Rp80 juta.

Rumah sekaligus tempat usaha peti mati milik Garoga di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, tampak porak-poranda terkena reruntuhan longsor yang terjadi pada Rabu (12/12/2018) malam.

Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno menuturkan, proses evakuasi berlangsung hampir satu jam. Hal itu dikarenakan banyaknya material longsor yang menimpa rumah korban. Ia mengungkapkan, jenazah korban ditemukan di bagian kamar mandi dan dalam kondisi tidak bernyawa.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Donni Sinaga menyampaikan turut berdukacita atas musibah yang menimpa keluarga Garoga. Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.

BacaHujan Deras Selama Dua Jam, Dua Rumah di Kelurahan Banjar Longsor

BacaSuami Istri Tewas Terbawa Arus Bah Bolon, Rumahnya Ikut Terseret

Terutama kepada masyarakat yang bermukim di dekat tebing dan rawan terjadi longsor, disarankan agar mencari tempat tinggal yang lebih nyaman, seperti di rumah saudara. Imbauan itu penting sekali diperhatikan mengingat saat ini curah hujan tinggi dan rawan sekali terjadi longsor.